Sukses

12 Faktor Penyebab Banjir yang Harus Diwaspadai, Pahami Cara Mencegahnya

Faktor penyebab banjir yang bisa disebabkan karena alam maupun karena perbuatan manusia, lengkap dengan pengertian dan cara mencegahnya.

Liputan6.com, Jakarta Faktor penyebab banjir sangat beragam mulai dari faktor alam hingga faktor manusia. Banjir sendiri merupakan sebuah gejala alam yang terjadi karena adanya luapan air yang berlebihan hingga akhirnya mengakibatkan terendamnya suatu wilayah atau area tertentu.

Faktor penyebab banjir bisa disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi karena faktor iklim atau juga karena penenbangan hutan secara liar yang membuat tanah di sekitar suatu daerah tidak dapat menyerap air dengan baik dan menyebabkan terjadinya banjir.

Banyaknya faktor penyebab banjir membuat penting bagi kita untuk memahaminya terlebih karena dampak dari banjir yang terjadi dapat merugikan banyak orang dari segi material maupun nonmaterial. Manfaat mengetahui faktor penyebab banjir ini juga diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran untuk mencegahnya.

Terutama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang kerap kali mengalami banjir di beberapa wilayahnya. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber faktor penyebab banjir, Senin (8/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Faktor Penyebab Banjir

Faktor Penyebab Banjir

Banjir dialami di seluruh dunia dan disebabkan oleh berbagai alasan. Ada beberapa penyebab dari banjir, termasuk infrastruktur yang dirancang dengan buruk, iklim yang tidak bisa dikontrol hingga perbuatan manusia yang merusak alam hingga tidak dapat berfungsi semestinya.

Lebih lengkapnya, berikut adalah delapan penyebab paling umum banjir, baik yang alami maupun yang disebabkan oleh manusia.

1. Hujan Lebat

Faktor penyebab banjir yang utama adalah hujan lebat. Di mana pun anda tinggal, anda dikelilingi oleh infrastruktur dan sistem yang dirancang untuk memindahkan air hujan ke cekungan dan waduk yang sesuai sehingga tidak terjadi banjir.

Namun, saat hujan deras, sistem tersebut kewalahan, dan air tidak mengalir secepat yang diperlukan. Singkatnya, sistem drainase tidak dapat menampung air dan menyebabkan air naik dan terjadilah banjir. Ini biasanya terjadi hanya dalam kasus hujan lebat yang berkelanjutan dalam waktu yang lama.

 

2. Sungai yang Meluap

Banjir juga kerap kali melanda daerah pemukiman yang terletak di sepanjang sungai dan daerah hulu. Sebagian besar sungai besar mencakup serangkaian bendungan untuk membantu mengelola curah hujan dalam jumlah besar, dan sebagian besar sistem sungai dikelola oleh otoritas pemerintah.

Namun saat sistem drainase di sungai terganggu karena faktor seperti kurangnya perawatan, adanya tumbukan sampah atau salahnya pengoperasian sistem kelola sungai, hal ini dapat menyebabkan terjadinya banjir karena air sungai yang meluap.

 

3. Bendungan Rusak

Banyak bendungan yang dibangung telah berusia terlalu tua dan mungkin tidak dirawat dengan baik. Ketika hujan lebat datang, dan permukaan air naik, bendungan yang sudah tua bisa jebol dan mengalirkan air ke rumah-rumah warga yang berada di sekitarnya.

3 dari 6 halaman

Faktor Penyebab Banjir

4. Cekungan Drainase Perkotaan

Banyak kota besar di Indonesia sering mengalami banjir ketika hujan deras melanda. Hal ini disebabkan karena banyak kota kita sebagian besar terbuat dari beton dan bahan kedap air lainnya. Dan biasanya hanya menyediakan bak drainase untuk menyerap air di permukaan.

Kota yang memiliki bak drainase yang terbuat dari beton, biasanya tidak ada saluran air agar bisa terserap ke tanah dan membuat air hanya terkumpul di dalam bak drainase. Jadi, ketika cekungan drainase itu terisi maka air yang banyak ini akan terkumpul di daratan dan menyebabkan banjir

 

5. Gelombang Badai dan Tsunami

Hujan tidak selalu menjadi penyebab banjir. Gelombang badai yang terkait dengan angin topan dan badai lainnya dapat menyebabkan banjir yang signifikan, seperti halnya tsunami yang terkadang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut.

Mengingat teknologi modern, kita sering mengetahui tentang gelombang badai dan tsunami sebelum tiba, namun sayangnya peringatan tidak selalu datang tepat waktu. Sebagai contoh, pada tahun 2004, gempa bumi di lepas pantai Indonesia menimbulkan tsunami yang menyebabkan banjir bandang dan memakan korban jiwa.

 

6. Penggundulan Hutan

Faktor penyebab banjir yang berikutnya adalah penggundulan hutan. Penebangan pohon secara sembrono yaitu penggundulan hutan juga merupakan penyebab utama banjir akibat perbuatan manusia. Pohon mencegah erosi tanah dan juga hilangnya hasil panen. Vegetasi juga diperkaya karena semakin banyak pohon. Ini juga menghalangi aliran besar hujan, sehingga mencegah banjir.

 

4 dari 6 halaman

Faktor Penyebab Banjir

7. Urbanisasi

Urbanisasi menyebabkan peningkatan permukaan kedap air seperti beton, aspal dan ubin yang dapat menghentikan infiltrasi dan menyebabkan limpasan permukaan dari curah hujan. Beberapa permukaan yang telah diratakan mungkin memiliki vegetasi, dan penghilangan vegetasi juga dapat menambah penyebab limpasan permukaan karena vegetasi dapat membantu infiltrasi dan intersepsi.

 

8. Perubahan Iklim

Faktor penyebab banjir yang berikutnya adalah karena adanya perubahan iklim. Perubahan iklim yang disebabkan karena ulah manusia juga menambah risiko banjir. Manusia menebang pohon dalam jumlah banyak, sehingga mempengaruhi proses fotosintesis.

Hal ini akhirnya membuat adanya peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer menyebabkan perubahan iklim yang menimbulkan ancaman bencana alam seperti banjir. Selain itu penggunaan bahan bakar fosil, pengaruh industri membuat menipiskan lapisan ozon dan meningkatkan tingkat gas rumah kaca, menjadi penyebab utama banjir buatan manusia.

 

9. Buang Sampah Sembarangan

Faktor penyebab banjir oleh manusia berikutnya adalah karena kebiasaan buang sampah sembarangan yang akhirnya mencemari lingkungan sekitar. Lingkungan yang kotor terutama di daerah dekat aliran sungai dapat membuat aliran air tersumbat oleh sampah dan menyebabkan volume sungai yang melebihi kapasitas.

Sampah yang tersangkut di sungai ini makin menimbun dan membuat sungai menjadi dangkal sehingga daya tampung sungai semakin kecil hingga akhirnya menyebabkan luapa air dan banjir di sekitar area sungai.

5 dari 6 halaman

Faktor Penyebab Banjir

10. Pemakaian Air Tanah Secara Berlebihan

Faktor penyebab banjir yang selanjutnya adalah karena adanya pemakaian air tanah yang berlebihan. Pemakaian air tanah yang tinggi terutama di daerah dataran rendah dapat menyebabkan permukaan tanah menjadi turun dan berada di ketinggian dibawah permukaan laut.

Hal ini dapat membuat peluang terjadinya banjir lebih besar di daerah dataran rendah ini karena posisi nya yang dekat dengan pesisir dan permukaan tanahnya yang terus turun dapat menyebabkan area ini tenggelam.

 

11. Kondisi Topografis

Faktor penyebab banjir yang selanjutnya adalah disebabkan karena kondisi topografis, dimana semakin curam suatu lereng maka semakin cepat pula aliran air yang melewatinya, hal ini kemudian membuat air bergerak ke dataran dibawahnya dengan volume yang lebih besar karena air tidak terserap selam melewati area yang curam. Dan akhirnya membuat terjadinya banjir di daerah di bawah lereng.

 

12. Kurangnya Vegetasi

Vegetasi dapat membantu memperlambat longsor dan mencegah banjir. Akan tetapi, ketika tidak ada vegetasi, hanya sedikit yang dapat menghentikan air agar tidak mengalir dalam jumlah besar dan akhirnya menyebabkan banjir di area sekitarnya.

Tingkat vegetasi yang tinggi membuat tanah tetap porous, sedangkan keberadaan akar memudahkan penyerapan air ke dalam tanah. Menurunnya tutupan pohon akan mengganggu keseimbangan hidrologi setempat. Hal ini akan mengurangi penyerapan air hujan ke dalam tanah, sehingga air terperangkap di permukaan.

6 dari 6 halaman

Faktor Penyebab Banjir dan Cara Mencegahnya

Upaya Mitigasi dan Adaptasi terhadap Banjir

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko banjir dan longsor. Ini termasuk menjaga dan memperluas tutupan pohon di daerah aliran sungai sehingga fungsi hutan sebagai penyimpan air yang efektif dapat dipulihkan.

Kita juga perlu memantau ancaman kegiatan penebangan dari perambahan hutan dan penambangan di daerah aliran sungai. Platform seperti Global Forest Watch memantau hilangnya tutupan pohon mingguan, yang dapat berperan dalam mengidentifikasi deforestasi dengan segera sehingga upaya mitigasi dapat dilaksanakan oleh pihak berwenang.

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis sebagai bagian dari mitigasi banjir juga menjadi prioritas pemerintah. Kita juga perlu mengelola risiko banjir dan longsor dari kondisi alam yang tak terhindarkan. Salah satu upaya adaptasi adalah pengembangan sistem peringatan dini banjir.

Perlu juga untuk membangun kebiasaan yang baik untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan sungai serta melakukan penanaman kembali pohon di area sekitar untuk meningkatkan penyerapan air ke tahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.