Sukses

Contoh Kata Kerja Bahasa Indonesia, Ketahui Pengertian dan Jenisnya

Berikut adalah contoh kata kerja lengkap dengan pengertian dan jenis-jenisnya.

Liputan6.com, Jakarta Contoh kata kerja dalam bahasa Indonesia ada banyak sekali, baik itu kata kerja dasar maupun kata kerja yang sudah mengalami proses afiksasi atau sudah berimbuhan. Kata kerja hampir sering muncul hampir di setiap ujaran untuk menunjukkan tentang sesuatu yang sedang dilakukan.

Dalam sebuah kalimat, kata kerja sering menduduki fungsi predikat. Namun, tidak menutup kemungkinan jika kata kata kerja juga bisa menduduki fungsi subjek atau pelengkap.

Contoh kata kerja yang menduduki fungsi predikat predikat bisa dilihat dalam kalimat di bawah ini.

(1) Menulis adalah pekerjaanku.

Dalam kalimat (1), kata kerja menulis menduduki fungsi predikat.

Contoh kata kerja yang menduduki fungsi pelengkap dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini.

(2) Dia sudah berhenti menulis sejak lama.

Dalam kalimat (2) ada dua kata kerja, yakni berhenti dan menulis. Namun, hanya kata kerja berhenti yang menduduki fungsi predikat, sedangkan kata kerja menulis menduduki fungsi pelengkap.

Untuk lebih memahami mengenai contoh kata kerja, jenis dan proses pembentukan katanya, penting untuk memahami pengertiannya terlebih dahulu. Berikut adalah pemaparan mengenai pengertian kata kerja, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (11/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Pengertian Kata Kerja (Verba)

Kata kerja (verba) adalah kata yang berfungsi untuk menjelaskan tentang suatu aktifitas atau suatu perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sesuatu.

Kata Kerja juga bisa didefinisikan sebagai kata yang menjelaskan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau penjelasan dinamis lainnya. Kata kerja sering menduduki fungsi predikat dalam sebuah kalimat atau klausa.

Namun seperti yang sudah dijelaskan di bagian awal, tidak menutup kemungkinan jika kata kerja juga dapat menduduki fungsi lain dalam sebuah kalimat, seperti menduduki fungsi subjek atau pelengkap.

Adapun ciri-ciri kata kerja adalah sebagai berikut:

1. Memiliki makna perbuatan, kegiatan, atau tindakan yang dilakukan oleh gerak tubuh makhluk hidup.

2. Memiliki makna proses.

3. Dapat bermakna keadaan.

4. Biasanya diikuti oleh kata benda, kata sifat, maupun kata keterangan.

5. Seringkali dapat dibentuk menggunakan imbuhan me-, di, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber-an, memper-an, dan memper-i.

6. Jika di dalam kalimat utuh, biasanya akan “bertugas” sebagai predikat (P).

7. Dapat didahului oleh kata pernyataan waktu, misalnya: telah, sedang, akan, hampir, dan segera.

8. Tidak dapat digabungkan dengan kata yang bermakna kesangatan atau superlatif, misalnya seperti sangat pergi, sangat makan.

3 dari 7 halaman

Jenis-Jenis Kata Kerja

Kata kerja dapat dibedakan menjadi beberapa kategori berdasarkan faktor yang membedakannya. Kata kerja dibedakan berdasarkan beberapa faktor, yakni berdasarkan objek, berdasarkan subjek, berdasarkan bentuk dan berdasarkan perilaku sistematis.

Jenis Kata Kerja Berdasarkan Objek

Ada dua jenis kata kerja berdasarkan objek yang ada di kalimat, yakni kata kerja transitif dan kata kerja intransitif.

a. Kata kerja transitif

Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang membutuhkan pelengkap atau objek. Kalimat dengan kata kerja transitif tidak akan menjadi kalimat efektif tanpa kehadiran objek.

Kalimat yang mengandung kata kerja transitif bisa diubah menjadi kalimat pasif. Contoh dari kata ini adalah menendang, menjaga, memakan, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

(3) Ibu memasak nasi.

(3a) Nasi dimasak ibu.

Kalimat (3) merupakan bentuk kalimat aktif, sedangkan kalimat (3a) bentuk kalimat pasif.

b. Kata kerja intransitif

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Artinya, kalimat dengan kata kerja intransitif sudah efektif meski tanpa adanya kata yang menduduki fungsi objek.

Karena tidak memiliki objek, kalimat yang mengandung kata kerja intransitif tidak bisa diubah ke dalam bentuk pasif. Contoh dari kata kerja intransitif adalah tidur, pergi, makan, meliuk dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

(4) Adik menangis.

(5) Toni melamun kemarin.

4 dari 7 halaman

Jenis Kata Kerja Berdasarkan Subjek

Berdasarkan subjek dalam kalimat, kata kerja juga dapat dibedakan menjadi dua, yakni kata kerja aktif dan kata kerja pasif.

a. Kata Kerja Aktif

Kata kerja aktif adalah kata kerja dimana subjeknya berposisi sebagai pelaku. Biasanya kata kerja aktif memiliki imbuhan me- atau ber-.

Contoh dari kata ini adalah meminta, memasak, menanak, bertengkar, berlari, berjalan, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

(6) Ani menyapu teras.

(7) Bapak pergi ke bengkel.

b. Kata Kerja pasif

Kebalikan dari kata kerja aktif, kata kerja pasif ini adalah bentuk kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Biasanya kata kerja aktif memiliki imbuhan di- dan ter-.

Contoh dari kata ini adalah dimakan, diminum, dipukul, dicium, tertelan, tersingkir, terlarang, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

(8) Sawah diairi oleh petani.

(9) Ternak di desa maju teracuni air limbah.

 

5 dari 7 halaman

Jenis Kata Kerja Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, kata kerja dibedakan menjadi dua kategori, yakni kata kerja dasar dan kata kerja turunan.

a. Kata Kerja Dasar

Kata kerja dasar adalah kata kerja yang tidak memiliki imbuhan, baik awalan (prefiks), akhiran (sufiks), awalan-akhiran (konfiks), ataupun sisipan (infiks). Contoh dari kata kerja dasar antara lain seperti lari, acak, pukul, makan, jemur, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

(10) Kakek minum air dari kendi.

(11) Pedagang itu jual pisang seharga 5 ribu rupiah.

b. Kata Kerja Turunan

Kata kerja turunan adalah kata kerja yang telah mendapatkan imbuhan atau mengalami proses morfologi. Kata kerja ini telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Kata kerja turunan bisa dibedakan menjadi lima kelompok, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

1. Bebas Afiks Wajib: kata yang harus mempunyi afiks supaya befungsi sebagai kata kerja. Jika dipisahkan dari afiksnya, maka kata ini dapat menjadi jenis kata lainnya. Contoh: melebar, mendarat, bersepeda.

2. Bebas Afiks Manasuka: kata kerja dasar yang mengalami penambahan afiks, tetapi tetap fungsinya sebagai kata kerja apabila afiks tersebut tidak dipakai. Contoh: memakai, melompat, bekerja.

3. Terikat Afiks Wajib: contohnya berjuang, mengungsi, bertemu, berpisah.

4. Reduplikasi: kata kerja yang mengalami pengulangan. Contoh: Berputar-putar, melompat-lompat, bergoyang-goyang, dan lain sebagainya.

5. Majemuk: kata kerja yang terbentuk dari dua kata yang lain selanjutnya sesudah digabungkan memberikan arti baru. Contoh: tatap muka, temu wicara, naik haji.

6 dari 7 halaman

Jenis Kata Kerja Berdasarkan Perilaku Sistematis

Pengelompokan kata kerja menurut perilaku semantis adalah menurut makna inheren yang terdapat di dalamnya. Ini dapat meliputi:

1. Perbuatan, menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan oleh subjek?

2. Proses, menjawab pertanyaan Apa yang terjadi pada subjek?

3. Keadaaan, menyatakan bahwa acuan verba berada dalam situasi tertentu.

4. Pengalaman, peristiwa yang terjadi pada subjek begitu saja, tanpa kesengajaan dan kehendaknya.

7 dari 7 halaman

Contoh Kata Kerja

- Menyiram

- Mengunyah

- Menyapu

- Mengukus

- Memikul

- Menganyam

- Mengiris

- Mencatat

- Menenun

- Memangkas

- Menggergaji

- Mengasah

- Menebang

- Membakar

- Melukis

- Memancing

- Menjahit

- Mengecat

- Merangkul

- Melambai

- Mengalungkan

- Membuang

- Menghirup

- Melintasi

- Membilas

- Menggosok

- Mengunyah

- Menyembur

- Menghisap

- Membaca

- Melempar

- Menangkap

- Menarik

- Mendorong

- Mendongak

- Melompat

- Menanam

- Menembak

- Memecahkan

- Membelai

- Menuntun

- Menyelam

- Menebar

- Memeriksa

- Menggigit

- Mengangguk

- Mengantri

- Menunduk

- Menampar

- Mencabut

- Bersedekah

- Bersahutan

- Berkebaya

- Bersandiwara

- Bersaksi

- Bersekongkol

- Berselancar

- Berselisih

- Bersembunyi

- Bersentuhan

- Berseragam

- Bersiaga

- Berdandan

- Bertamu

- Bertaruh

- Tersentuh

- Tersengat

- Tersenggol

- Tersentil

- Terantuk

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.