Sukses

13 Penyebab Benjolan di Leher Serta Cara Mengatasinya, Wajib Disimak

Penyebab benjolan di leher, salah satunya karena kista bawaan.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab benjolan di Leher memang  paling sering terjadi karena kelenjar getah bening dan tiroid yang bermasalah. Benjolan karena getah bening juga biasanya berbentuk padat atau berisi cairan yang di dalam tiroid, yakni kelenjar kecil yang terletak di dasar leher, tepat di atas tulang dada dan ketika mengalaminya benjolan bisa diraba.

Berbeda dengan penyebab benjolan di leher yang menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, biasanya benjolan ini terletak di bagian tengah leher, seperti jakun pada pria. Umumnya benjolan ini memiliki bentuk yang kecil dan tidak terasa jika disentuh. Selain kelenjar getah bening dan tiroid, masih ada beberapa penyebab benjolan di leher yang harus diwaspadai.

Selain itu, penyebab benjolan di leher terjadi, karena adanya nodul tiroid, kista, gondok, tonsilitis, yang tidak terjadi kepada orang dewasa, namu anak-anak juga memiliki risiko untuk mengidap penyakit ini. Sebenarnya benjolan di leher karena tiroid juga bisa hilang dengan sendirinya, tetapi dengan melakukan pemeriksaan lebih direkomendasikan. Menurut ahli endokrin Fakultas Kedokteran UI, RS Cipto Mangunkusumo, dr. Farid Kurniawan, Sp.PD menyatakan ciri khas benjolan tiroid yakni bergerak seiring dengan proses menelan, karena kelenjar menempel pada tulang rawan yang berfungsi untuk menelan.

Berikut ini penyebab benjolan di leher yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (15/8/2022). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Penyebab Benjolan di Leher

1. Limfoma Non-Hodgkin

Limfoma non-Hodgkin adalah berbagai kelompok kanker sel darah putih yang dapat menjadi menjadi penyebab benjolan di leher. Gejala klasik B ini termasuk demam, keringat malam, dan penurunan berat badan yang tidak disengaja. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk tidak nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, pembesaran hati, pembesaran limpa, ruam kulit, gatal, kelelahan, dan pembengkakan perut.

2. Kanker Tiroid

Kanker tiroid merupakan salah satu penyebab benjolan di leher yang sering terjadi, ketika sel-sel normal di tiroid menjadi tidak normal dan mulai tumbuh di luar kendali. Kondisi ini merupakan bentuk kanker endokrin yang paling umum dengan beberapa subtipe. Gejala yang terjadi berupa benjolan di tenggorokan, batuk, suara serak, nyeri di tenggorokan atau leher, kesulitan menelan, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, pembengkakan atau pembengkakkan kelenjar tiroid.

3. Lipoma

Lipoma adalah penyakit yang menjadi penyebab benjolan di leher. Lipoma terasa lembut saat disentuh dan mudah untuk bergerak jika didorong dengan jari Anda. Ia berukuran kecil, tepat di bawah kulit, dan pucat atau tidak memiliki warna. Biasanya benjolan ini terletak di leher, punggung, atau bahu dan terasa menyakitkan jika tumbuh menjadi saraf.

4. Kanker Tenggorokan

Kanker tenggorokan juga merupakan salah satu penyebab benjolan di leher yang sering terjadi. Ini juga termasuk kanker kotak suara, pita suara, dan bagian tenggorokan lainnya, seperti amandel dan orofaring. Kanker tenggorokan dapat terjadi dalam bentuk karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma. Sehingga mengalami perubahan suara, kesulitan menelan, penurunan berat badan, sakit tenggorokan, batuk, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Ini paling sering terjadi pada orang dengan riwayat merokok, penggunaan alkohol berlebihan, bahkan kekurangan vitamin A, paparan asbes, HPV mulut, dan kebersihan gigi yang buruk.

3 dari 6 halaman

Penyebab Benjolan di Leher

5. Gondok

Gondok merupakan salah satu penyebab benjolan di leher. Gondok biasanya terjadi karena adanya pertumbuhan kelenjar tiroid yang tidak normal. Hal ini mungkin jinak atau terkait dengan peningkatan atau penurunan hormon tiroid. Gondok yang menjadi penyebab benjolan di leher mungkin nodular atau menyebar. Pembesaran juga dapat menyebabkan penderita mengalami kesulitan menelan atau bernapas, batuk, suara serak, atau pusing saat Anda mengangkat lengan di atas kepala.

6. Tonsillitis

Penyebab benjolan di leher bisa disebabkan karena tonsillitis. Penyebab benjolan di leher ini juga dipengaruhi oleh infeksi virus atau bakteri pada kelenjar getah bening amandel. Gejala ini dapat berupa sakit tenggorokan, kesulitan menelan, demam, menggigil, sakit kepala, bau mulut. Amandel yang bengkak juga lunak dan bintik-bintik putih atau kuning juga dapat terjadi.

7. Kista Bawaan

Kista bawaan adalah salah satu penyebab benjolan di leher yang sering terjadi pada anak. Kista kecil di leher anak merupakan hal yang lumrah terjadi. Kista bawaan yang menjadi penyebab benjolan di leher, merupakan jaringan jinak yang terbentuk sebelum lahir dan kemudian membesar seiring berjalannya waktu. Meski demikian, kista bawaan yang menjadi penyebab benjolan di leher bisa menyebabkan infeksi berulang dan kadang membutuhkan operasi pengangkatan untuk menghilangkannya.

 

4 dari 6 halaman

Penyebab Benjolan di Leher

8. Penyakit Hodgkin

Gejala yang paling umum terjadi, juga menjadi penyebab benjolan di leher  adalah pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak menimbulkan rasa sakit. Penyakit Hodgkins ini dapat menyebabkan keringat di malam hari, kulit gatal, atau demam yang tidak dapat dijelaskan. Kelelahan, penurunan berat badan yang tidak disengaja, atau batuk terus-menerus adalah gejala lainnya.

9. Nodul Tiroid

Penyebab benjolan di leher salah satunya adalah nodul tiroid. Ini merupakan benjolan padat atau berisi cairan yang berkembang di sekitar kelenjar tiroid.Nodul tiroid yang menjadi penyebab benjolan di leher biasanya tidak berbahaya, namun kondisi ini bisa jadi merupakan tanda penyakit seperti kanker atau disfungsi autoimun.Kelenjar tiroid bengkak atau kental, batuk, suara serak, nyeri di tenggorokan atau leher, kesulitan menelan atau bernapas adalah gejala yang mungkin terjadi.

10. Kista Sumbing Cabang

Kista sumbing cabang merupakan salah satu penyebab benjolan di leher. Kondisi ini adalah  jenis cacat lahir di mana benjolan berkembang di salah satu atau kedua sisi leher anak atau di bawah tulang selangka. Biasanya terjadi selama perkembangan embrio ketika jaringan di leher dan tulang selangka, atau celah cabang, tidak berkembang secara normal. Dalam kebanyakan kasus, kista sumbing cabang yang menjadi penyebab benjolan di leher tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit dan, dalam kasus yang jarang terjadi, kanker.

5 dari 6 halaman

Penyebab Benjolan di Leher Lainnya

Masalah kelenjar getah bening dan tiroid merupakan penyebab benjolan di leher yang paling sering terjadi, dan pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi bakteri atau virus tertentu, seperti:

- Infeksi, seperti radang tenggorokan, infeksi telinga, infeksi kulit, HIV, campak, dan tuberkulosis.

- Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.

- Penggunaan obat-obatan, seperti obat antikonvulsan dan vaksin tifus.

Penyebab benjolan di leher juga terjadi karena adanya pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya terletak di sisi kanan atau kiri leher dan berukuran seperti kacang polong atau kacang merah, atau bahkan lebih besar. 

Umumnya benjolan ini cukup terlihat dari luar dan terasa jika diraba. Berbeda dengan penyebab benjolan di leher oleh pembesaran kelenjar tiroid, biasanya terletak di bagian tengah leher, seperti jakun pada pria. Umumnya bentuknya kecil dan tidak terasa jika disentuh karena letaknya yang berada di dalam jaringan tiroid atau terletak sangat dalam di kelenjar.

6 dari 6 halaman

Cara Mengatasi Benjolan di Leher

Melansir dari laman Gooddoctor, terdapat beberapa langkah dalam melakukan penanganan benjolan di leher. Dengan cara ini bisa diterapkan untuk anak dan langkah penanganan tersebut tergantung tipe dan ada tidaknya infeksi yang terjadi di sana. Untuk benjolan yang terjadi karena infeksi, biasanya dibutuhkan antibiotik untuk mengatasinya. Akan tetapi, jika kondisi tidak kunjung membaik, maka langkah yang direkomendasikan oleh dokter di antaranya:

1. Antibiotik intravena. Antibiotik ini disuntikkan langsung ke aliran darah guna mengatasi infeksi lebih cepat.

2. Tes laboratorium atau pencitraan. Hal ini dilakukan guna memperkirakan seberapa berapa berat infeksi yang terjadi.

3. Surgical draining. Ini teknik bedah yang dilakukan untuk mengeringkan darah atau cairan yang membuat benjolan tersebut muncul.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.