Sukses

Penyebab Sakit Tipes, Gejala, dan Pencegahannya dengan Pola Hidup Bersih

Penyebab tipes perlu dideteksi sejak dini agar kamu dapat menghindari komplikasi dan kefatalannya.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab sakit tipes perlu diwaspadai setiap orang karena dampaknya bisa fatal. Tipes atau demam tifoid adalah infeksi sistemik yang tidak jarang ditemukan di Indonesia. Tipes dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi, diare, dan muntah.

Penyebab sakit tipes biasanya ditularkan melalui lingkungan yang kurang bersih. Umumnya bakteri tipes menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Jadi, kamu seharusnya bisa mencegahnya.

Penyebab tipes perlu dideteksi sejak dini agar kamu dapat menghindari komplikasi dan kefatalannya. Menurut WHO, diperkirakan 1-20 juta orang jatuh sakit karena tipes dan antara 128.000 dan 161.000 orang meninggal karenanya setiap tahun.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/8/2022) tentang penyebab sakit tipes.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Gejala Tipes

Sebelum mengenali penyebab sakit tipes, kamu perlu mengenali gejalanya terlebih dahulu. S. typhi masuk melalui mulut dan menghabiskan 1 sampai 3 minggu di usus. Setelah ini, ia membuat jalan melalui dinding usus dan masuk ke aliran darah. Gejala biasanya dimulai antara 6 dan 30 hari setelah terpapar bakteri.

Dua gejala utama tipes adalah demam dan ruam. Demam tifoid sangat tinggi, secara bertahap meningkat selama beberapa hari 39 hingga 40 derajat Celcius. Dalam kasus yang serius dan tidak diobati, usus bisa menjadi berlubang.

Dari aliran darah, bakteri menyebar ke jaringan dan organ lain. Sistem kekebalan inang tidak dapat berbuat banyak untuk melawan karena S. typhi dapat hidup di dalam sel inang, aman darisistem kekebalan. Tifus didiagnosis dengan mendeteksi keberadaan S. typhi melalui sampel darah, tinja, urin, atau sumsum tulang.

3 dari 6 halaman

Penyebab Sakit Tipes

Tipes adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri. Penyebab sakit tipes atau demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhimurium (S. typhi). Bakteri S. typhi bisa hidup di usus dan aliran darah manusia. Bakteri inilah yang menjadi penyebab sakit tipes memicu gejala-gejala seperti demam tinggi, sembelit, diare, ataupun nyeri perut.

Penyebab sakit tipes ini biasanya menyebar melalui makanan, air, atau ditularkan dari orang yang terinfeksi melalui fesesnya. Di Indonesia, tipes sudah menjadi penyakit yang umum, dan sangat sering terjadi. Segala usia dapat terserang penyakit ini, terutama anak-anak. Penyebab sakit tipes pada anak-anak ini  karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih lemah. Selain itu, penyebab sakit tipes juga kerap menyerang orang yang senang jajan sembarangan, dan tinggal di pemukiman kumuh dengan sanitasi yang buruk dan air bersih terbatas.

4 dari 6 halaman

Jalur Penyebaran Sakit Tipes

Secara umum ada dua jalur penyebaran penyebab sakit tipes. Penyebab sakit tipes menyebar antarindividu melalui kontak langsung dengan kotoran orang yang terinfeksi. Ia juga bisa tinggal di tubuh seseorang dan sewaktu-waktu bisa menyebabkan gejala tipes. Berikut jalur penyebaran penyebab sakit tipes:

- Jalur penularan fekal-oral

Bakteri S. typhi hanya hidup pada manusia dan menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Akibatnya, demam tifoid lebih sering terjadi di daerah yang tidak memiliki sistem sanitasi yang memadai. Salmonella typhi ditularkan dalam tinja dan kadang-kadang dalam urin orang yang terinfeksi.

Jika orang lain makan makanan yang telah ditangani oleh seseorang yang menderita demam tifoid dan tidak mencuci tangan dengan hati-hati setelah menggunakan toilet, ia dapat terinfeksi. Demam tifoid juga disebabkan oleh air yang terkontaminasi. Ini terutama sering terjadi di daerah-daerah dengan sanitasi buruk. Bakteri juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi.

- Pembawa tifoid

Penyebab penyakit tipes juga bisa ditularkan oleh pembawa yang tidak tahu bahwa mereka membawa bakteri. Seseorang yang pernah mengalami tipes bisa tetap membawa bakteri di dalam tubuhnya. Beberapa orang dapat membawa bakteri di kantong empedu dan membuangnya di dalam tinja setidaknya selama setahun. Orang-orang ini, yang dikenal sebagai pembawa kronis, tidak lagi memiliki tanda atau gejala penyakit itu sendiri. Namun, mereka masih mengeluarkan bakteri dalam kotorannya dan mampu menginfeksi orang lain.

5 dari 6 halaman

Faktor Risiko Penyebab Penyakit Tipes

Risiko tipes lebih tinggi pada populasi yang tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai. Berikut faktor risiko penyebab sakit tipes:

- Mengonsumsi makanan yang tidak bersih. 

Makanan yang tidak bersih sangat rentan untuk terinfeksi bakteri penyebab tipes. Bahkan ikan atau seafood lainnya yang telah terkontaminasi dan tidak bersih bisa menjadi penyebab tipes.

- Minum air yang terkontaminasi. 

Bakteri penyebab tipes juga dapat bertahan pada urin dan tinja orang yang terinfeksi. Ketika kotoran ini mencemari air, dan air dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu, penyakit tipes bisa menyerang.

- Makan di tempat yang tidak bersih. 

Jajan sembarangan atau jajan di tempat yang tidak bersih merupakan penyebab tipes yang paling sering ditemui. Hal ini biasanya terjadi bila daya tahan tubuh sedang menurun, sedangkan makanan yang dikonsumsi terinfeksi bakteri.

6 dari 6 halaman

Pencegahan Tipes

Salah satu cara efektif mencegah penyebab sakit tipes adalah menerapkan kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Berikut cara mencegah tipes:

- Cuci Tangan

Sering mencuci tangan dengan air sabun hangat adalah cara terbaik untuk mengendalikan infeksi. Cucilah tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Bawalah pembersih tangan berbahan dasar alkohol saat air tidak tersedia.

- Hindari Minum Air yang Tidak Diolah

Air minum yang terkontaminasi merupakan salah satu penyebab tipes terbesar. Oleh karena itu, minumlah hanya air kemasan atau minuman yang sudah dimasak dengan benar.

- Perhatikan Makanan

Jangan makan produk mentah kecuali Anda bisa mengupasnya sendiri setelah mencuci tangan. Hindari jajan sembarangan. Jangan makan daging atau ikan mentah. Makanan harus benar-benar matang dan masih panas saat disajikan.

- Buah dan Sayuran Mentah

Hindari buah dan sayuran mentah, kupas buah sendiri, dan jangan makan kulitnya. Mencuci buah dan sayuran dapat menyebarkannya, jika air yang terkontaminasi digunakan.

- Konsumsi Susu dan Telur yang Telah Disterilisasi

Pastikan hanya mengonsumsi produk susu dan telur yang dipasteurisasi. Masak juga telur hingga benar-benar matang.

- Hindari Kontak dengan Orang Sakit

Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit. jika sedang sakit, hindari orang lain, sering cuci tangan, dan jangan menyiapkan atau menyajikan makanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.