Sukses

7 Penyebab Bau Ketiak Akibat Kondisi Medis, Jangan Sepelekan

penyebab bau ketiak dapat disebabkan oleh kondisi medis berikut penjelasan lengkapnya.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab bau ketiak yang utama adalah karena adanya produksi keringat yang berlebihan pada area ketiak. Meskipun ketiak bau merupakan kondisi umum yang terjadi pada kebanyakan orang akibat proses tubuh, namun jika terjadi secara berlebihan maka dapat mengganggu kenyamanan orang lain dan membuat rasa percaya diri menurun karenanya.

Apalagi diketahui bahwa selain produksi keringat yang berlebihan, terdapat banyak penyebab bau ketiak lain yang perlu diketahui dan diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala suatu penyakit yang diderita tubuh.

Bau keringat terjadi ketika bakteri yang terdapat pada kulit ketiak bercampur dengan keringat yang dikeluarkan tubuh melalui kelenjar keringat. Keringat dihasilkan hampir oleh seluruh kulit namun keringat yang dihasilkan ketiak mengandung lebih banyak protein dan lemak, yang membuat keringat pada ketiak memiliki bau yang berbeda dengan keringat di area lainnya.

Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang kondisi ketiak bau yang anda alami, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/8/2022), tentang penyebab bau ketiak yang tidak boleh disepelekan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Bau Ketiak Akibat Kondisi Medis

1. Kondisi tiroid

Penyebab bau ketiak yang pertama adalah karena adanya kondisi tiroid yang membuat respons tubuh berubah. Kelenjar tiroid mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk respons keringat kita. Bila anda memiliki hipertiroidisme dimana kondisi tiroid yang terlalu aktif atau penyakit Grave, tubuh anda dapat menghasilkan keringat yang berlebihan, bahkan jika anda tidak bergerak atau di tempat dengan udara yang panas.

 

2. Hormon

Perubahan hormon juga dapat mempengaruhi aroma tubuh anda, baik yang disebabkan oleh siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause. Fluktuasi hormon dapat menyebabkan keringat berlebih penyebab utama bau ketiak yang anda alami.

Selama kehamilan, orang lebih cenderung berkeringat, tetapi kelenjar apokrin mereka kurang aktif, yang dapat mengubah aroma keringat secara keseluruhan. Perubahan biologis mungkin juga berperan, dimana sebuah studi menemukan bahwa pria menganggap bau badan wanita lebih menyenangkan selama ovulasi.

 

3. Diabetes

Penyebab bau ketiak yang selanjutnya adalah karena mengidap penyakit diabetes. Pasien diabetes sering mengalami komplikasi medis tambahan. Infeksi saluran kemih (ISK) terkait diabetes dan kadar glukosa darah yang tinggi dapat meningkatkan bau badan.

Ketoasidosis diabetik adalah kondisi yang mengancam jiwa di mana tubuh anda kekurangan insulin, merampas sel-sel gula yang mereka butuhkan untuk energi. Salah satu gejalanya adalah bau ketiak yang masam seperti buah. Hubungi dokter untuk mendapatkan nasihat medis segera jika anda menduga anda menderita ketoasidosis diabetikum.

3 dari 4 halaman

Penyebab Bau Ketiak Akibat Kondisi Medis

4. Hiperhidrosis

Penyebab bau ketiak karena kondisi medis yang selanjutnya adalah Hiperhidrosis. Hiperhidrosis menyebabkan tubuh anda berkeringat lebih banyak dari biasanya. Sementara hiperhidrosis tidak menyebabkan bau, keringat berlebih bercampur dengan bakteri tubuh adalah yang kemudian menciptakan bau badan yang menyengat.

Ada dua jenis utama hyperhidrosis yaitu penyebab primer dan sekunder. Hiperhidrosis primer menyebabkan keringat berlebih di satu area tubuh, seperti ketiak, tangan, kaki, kepala, dan selangkangan. Ini biasanya turun temurun dan mempengaruhi sekitar 5% dari populasi.

Hiperhidrosis sekunder adalah keringat berlebih yang disebabkan oleh kondisi medis atau obat-obatan tertentu. Hiperhidrosis sekunder menyebabkan keringat berlebih dan dapat diatasi jika penyebab medis yang mendasarinya teratasi atau dihilangkan.

 

5. Gagal ginjal dan disfungsi hati

Penyebab bau ketiak yang ketiga adalah kondisi akibat penyakit gagal ginjal dan disfungsi hati. Ginjal dan hati bertugas dalam membantu mengeluarkan racun dari tubuh kita. Ketika mereka tidak dapat berfungsi dengan baik, racun dapat menumpuk di darah dan saluran pencernaan hingga kemudian menciptakan bau tidak sedap pada kulit sebagai salah satu lokasi mengeluarkan racun melalui keringat.

Selain itu penyakit gagal ginjal juga dapat menyebabkan urea dalam tubuh dan membuat keringat anda berbau amonia. Jika anda menduga bahwa anda memiliki kondisi tiroid, ginjal atau hati, segera bicarakan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan medis.

4 dari 4 halaman

Penyebab Bau Ketiak Akibat Kondisi Medis

6. Gangguan metabolik

Meskipun hal ini sangat jarang terjadi, namun mutasi gen juga dapat mempengaruhi bau badan. Trimethylaminuria atau TMAU adalah penyakit yang mencegah hati anda memecah senyawa kimia trimetilamin. Trimethylamine bisa berbau amis atau berbau telur pada urin. Ketika tubuh anda tidak dapat memecah senyawa ini, senyawa ini akan menumpuk di tubuh dan dilepaskan melalui keringat, urin, dan napas.

Trimetilaminuria sekunder dapat terjadi jika anda mengonsumsi L-carnitine, lesitin, atau kolin dalam dosis besar. Lesitin dan kolin terkandung dalam beberapa suplemen makanan. L-carnitine kadang-kadang digunakan untuk meningkatkan kekuatan atlet, dan kolin mengobati penyakit Alzheimer dan Huntington. Gejala bau ketiak akan hilang ketika dosis obat dikurangi atau dihilangkan.

 

7. Bromhidrosis

Bromhidrosis adalah kondisi medis penyebab bau ketiak ekstrem yang terakhir. Bromhidrosis terjadi ketika bakteri kulit anda memecah keringat dan menghasilkan bau abnormal yang menyerupai belerang atau bawang. Ada dua jenis bromhidrosis: apokrin dan ekrin.

Bromhidrosis apokrin adalah jenis yang paling umum, menyebabkan bau berlebihan di ketiak dan area genital anda. Bau ini terjadi ketika keringat dari kelenjar apokrin bercampur dengan bakteri kulit, menciptakan bau yang menyerupai bawang, belerang atau daging mentah.

Bromhidrosis ekrin adalah bentuk bromhidrosis yang kurang dikenal, menyebabkan keringat bau di tangan, kaki, kepala, dan dada. Bau ini terjadi ketika keringat dari kelenjar ekrin melembutkan keratin kulit, menghancurkan bakteri yang menghasilkan bau berlebihan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.