Sukses

3 Penyebab Keputihan Menggumpal dan Penjelasan, Begini Cara Mengatasinya

Penyebab keputihan menggumpal yang serius adalah infeksi jamur atau ragi.

Liputan6.com, Jakarta - Memahami penyebab keputihan menggumpal mirip ampas tahu yang sering dialami wanita, akan memudahkan melakukan cara penanganan yang tepat. Penyebab keputihan menggumpal ada tiga, salah satunya karena kondisi yang tidak normal.

Dokter Kandungan atau Obgyn Oluwatosin Goje, MD melansir dari Cleveland Clinic, pada Senin (29/8/2022) menjelaskan penyebab keputihan menggumpal adalah infeksi jamur, siklus menstruasi, dan perubahan tubuh. Vagina normal pasti akan melepaskan sel dan bakteri dalam bentuk zat cair seperti keputihan ini.

Cara mengatasi keputihan menggumpal yang tidak normal seperti infeksi jamur atau ragi, bisa dengan menggunakan krim bebas. Kemudian cara mengatasi keputihan menggumpal adalah bisa dengan konsultasi ahli agar diresepkan krim atau pil.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tiga penyebab keputihan menggumpal dan penyebab keputihan berlebihan lainnya, Senin (29/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Keputihan Menggumpal dan Penjelasannya

Memahami penyebab keputihan menggumpal paling serius adalah bagian dari cara tubuh merespon adanya infeksi. Penyebab keputihan menggumpal tidak selalu berhubungan dengan masalah kesehatan serius, tetapi ini harus tetap diwaspadai.

Penyebab keputihan menggumpal yang wujudnya mirip ampas tahu umumnya pengaruh dari infeksi jamur atau ragi. Dr. Goje menegaskan kondisi paling umum dari penyebab keputihan menggumpal adalah benar infeksi jamur. Penyebab keputihan menggumpal menurutnya juga bisa karena perubahan normal pada keputihan.

Penyebab keputihan menggumpal, menurutnya dipengaruhi oleh tiga hal ini:

1. Siklus Menstruasi

Penyebab keputihan menggumpal adalah siklus menstruasi. Warna dan tekstur keputihan dapat berubah sepanjang siklus menstruasi. Meski mirip dengan keputihan, sebenarnya keputihan pada siklus menstruasi adalah lendir serviks, bukan keputihan, keduanya sama-sama terlihat di celana dalam.

“Keputihan yang kental dan berwarna putih (menggumpal) bisa menjadi hal yang normal, terutama jika seseorang tidak mengalami bau atau rasa gatal yang tidak normal,” kata Dr. Goje.

Memahami bahwa sebenarnya penyebab keputihan menggumpal atau keputihan kental dan putih akan terjadi antara siklus menstruasi dan ovulasi. Ini terutama bila keputihan menggumpal yang dialami tidak bau dan gatal. Teksturnya bisa lengket dan seperti pasta atau krim, hampir seperti tekstur yoghurt.

2. Perubahan dalam Kesehatan

Penyebab keputihan menggumpal adalah alarm adanya perubahan dalam kesehatan seorang wanita. Munculnya cairan putih kental atau menggumpal yang tiba-tiba bisa jadi kondisi normal baru bagi seseorang. Jenis keputihan akan berubah seiring bertambahnya usia.

Ini penyebab keputihan menggumpal yang berhubungan dengan perubahan dalam kesehatan:

- Penyebab keputihan menggumpal adalah pengaruh masa kehamilan dan persalinan.

- Penyebab keputihan menggumpal adalah pengaruh konsumsi antibiotik atau obat lain.

- Penyebab keputihan menggumpal adalah memulai pengendalian kelahiran.

“Terkadang, apa yang dianggap tidak normal sebenarnya hanyalah perubahan dari yang biasa terjadi,” kata Dr. Goje.

3. Infeksi Jamur

Penyebab keputihan menggumpal adalah pengaruh dari infeksi jamur atau ragi. Ragi atau munculnya jamur, terjadi secara alami di vagina, tetapi kadang-kadang jamur dapat tumbuh secara tidak wajar dan menyebabkan ketidakseimbangan yang dikenal sebagai infeksi ragi.

Gejala yang paling umum dari infeksi jamur adalah keluarnya cairan kental, putih, menggumpal, serta teksturnya seperti keju cottage. Penyebab keputihan menggumpal pengaruh infeksi akan disertai vagina terasa seperti terbakar atau gatal dan muncul bau aneh atau kuat di bawah sana.

“Vagina memiliki bakteri baik dan buruk – apa yang kita sebut flora vagina alami. Setiap perubahan komposisi flora vagina seorang wanita dapat menyebabkan perubahan konsistensi keputihan yang dialami," jelas Dr. Goje.

Meski demikian, infeksi jamur di vagina bisa terjadi tanpa gejala keputihan menggumpal. Kondisi infeksi jamur di vagina ini terjadi sekitar 50 persen pada wanita. Beberapa orang memiliki lebih banyak cairan berwarna kuning krem, sementara yang lain tidak memiliki cairan yang aneh sama sekali.

3 dari 4 halaman

Penyebab Keputihan Banyak Lainnya

Apa lagi yang bisa menjadi penyebab keputihan? Ahli kebidanan dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH dalam review medisnya melansir dari Medical News Today, penyebab keputihan banyak pada wanita ada yang normal dan tidak normal.

Ini penjelasan penyebab keputihan banyak yang sering terjadi pada wanita:

1. Gairah

Penyebab keputihan banyak adalah pengaruh dari gairah seksual wanita. Mengapa bisa demikian? Penyebab keputihan banyak pengaruh gairah seksual terjadi karena respons fisik dalam tubuh.

Gairah seksual wanita akan menjadi penyebab keputihan banyak karena ada peningkatan aliran darah di alat kelamin. Akibatnya, pembuluh darah membesar akan membesar dan mendorong cairan ke permukaan dinding vagina. Wujud keputihan karena gairah seksual adalah bening dan berair dengan tekstur licin.

Keputihan karena pengaruh gairah seksual akan keluar terus-menerus dalam jumlah yang banyak saat gairah itu belum berakhir. Penyebab keputihan banyak pada wanita ini normal terjadi dan akan berhenti saat gairah seksual hilang. Cairan ini membantu melumasi vagina saat berhubungan seks.

Selain keluar keputihan, wanita yang sedang mengalami gairah seksual akan mengalami peningkatan denyut jantung dan pernapasan, muncul kemerahan pada wajah, leher, dan dada, kemudian mengalami pembengkakan payudara, serta putting yang tegak.

2. Ovulasi

Penyebab keputihan banyak adalah berhubungan dengan masa ovulasi wanita. Cairan serviks ini berwujud cairan seperti gel yang mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino.

Sebenarnya, tekstur dan jumlah cairan serviks berubah sepanjang siklus menstruasi wanita. Contohnya setelah menstruasi, cairan serviks memiliki tekstur kental seperti lendir. Bisa berawan, putih, atau kuning.

Pada saat kadar estrogen meningkat mendekati ovulasi, maka cairan serviks menjadi bening dan licin, mirip dengan putih telur mentah. Inilah penyebab keputihan banyak pada wanita yang normal dan akan hilang dengan sendirinya.

Keluarnya cairan serviks sebagai penyebab keputihan banyak pada wanita, meningkat selama hari-hari menjelang ovulasi dan menurun setelah ovulasi. Wanita mungkin tidak mengeluarkan cairan atau keputihan selama beberapa hari setelah menstruasi.

3. Ketidakseimbangan Hormon

Penyebab keputihan banyak adalah berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon pada wanita. Penyebab keputihan banyak ini pun ada pemengaruhnya, yakni stres, diet, atau kondisi medis yang lebih berat.

Wanita dengan ketidakseimbangan hormon, umumnya mengalami kondisi yang dinamakan Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ini penyebab keputihan banyak pada wanita yang mengacu pada serangkaian gejala akibat dari ketidakseimbangan hormon.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), PCOS mempengaruhi hingga 5 juta wanita di Amerika Serikat. Individu  yang menderita PCOS sebagai apa penyebab keputihan terus-meneruk, memiliki kadar hormon pria yang disebut androgen lebih tinggi.

Peningkatan kadar androgen yang menjadi penyebab keputihan banyak pada wanita ditandai dengan kondisi sebagai berikut:

- PCOS akan mengubah jumlah atau tekstur cairan serviks

- PCOS akan menyebabkan haid tidak teratur

- PCOS akan mencegah ovulasi

Meski demikian, sebenarnya penyebab keputihan banyak atau peningkatan keputihan tidak dialami oleh semua penderita PCOS. Gejala PCOS yang harus diwaspadai oleh wanita hingga menjadi penyebab keputihan banyak adalah:

- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami menstruasi kurang dari delapan periode dalam 1 tahun, atau periode yang terjadi setiap sekitar 21 hari.

- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami kelebihan rambut wajah dan tubuh.

- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah memiliki rambut menipis atau rambut rontok.

- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah memiliki jerawat di wajah dan badan.

- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami penambahan berat badan.

- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami penggelapan kulit di leher, selangkangan, atau payudara.

- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah memiliki skin tag atau kutil di ketiak atau leher.

4 dari 4 halaman

Penyebab Keputihan Berlebihan Selanjutnya

4. Vaginitis

Penyebab keputihan banyak adalah berhubungan dengan masalah vaginitis. Kondisi vaginitis mengacu pada peradangan vagina. Penyebab keputihan banyak ini berhubungan dengan infeksi atau iritasi karena faktor-faktor seperti douche, pelumas, dan pakaian yang tidak pas.

Vaginitis dapat menjadi penyebab keputihan banyak pada wanita, yang wujudnya keputihan kental yang berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau. Wanita dengan kondisi vaginitis sebagai penyebab keputihan banyak akan mengalami gejala lain berupa:

- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul bau vagina yang tidak sedap.

- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul sensasi gatal atau terbakar di area genital.

- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul kemerahan atau peradangan pada vagina.

- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil.

- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul nyeri saat berhubungan seksual.

5. Vaginosis Bakterial

Penyebab keputihan banyak adalah berhubungan dengan vaginosis bakterial. Ini penyebab keputihan banyak yang dihasilkan dari pertumbuhan bakteri berlebihan di vagina.

Vaginosis bakterial sama dengan infeksi vagina yang paling umum dialami wanita berusia 15–44 tahun. Penyebab pasti vaginosis bakterial sebagai penyebab keputihan banyak, masih belum jelas.

Wanita dapat mengembangkan vaginosis bakteri sebagai penyebab keputihan banyak adalah setelah hubungan seksual. Namun, kondisi ini bukanlah infeksi menular seksual (IMS).

Menurut Office on Women’s Health, wanita yang memiliki vaginosis bakteri akan mengalami keputihan terus-menerus yang berwarna seperti susu atau abu-abu. Beberapa juga melaporkan bau vagina yang kuat dan amis, terutama setelah berhubungan seksual.

Wanita dengan kondisi vaginosis bakteria sebagai penyebab keputihan banyak akan mengalami kondisi ketidaknyamanan saat buang air kecil. Kemudian mengalami rasa terbakar atau gatal yang menyakitkan di vagina dan iritasi pada kulit di sekitar vagina.

6. Infeksi Ragi atau Jamur

Penyebab keputihan banyak adalah berhubungan dengan infeksi ragi atau jamur Candida. Wanita dari segala usia dapat mengembangkan infeksi jamur vagina ini. Hampir 70 persen wanita akan mengalami infeksi jamur selama masa hidupnya

Gejala yang paling umum dari infeksi jamur vagina adalah selain mengalami keputihan terus-menerus juga muncul rasa gatal yang hebat di vagina dan vulva. Kondisi atau wujud keputihan terus-menerus pada penderita infeksi jamur adalah tidak berbau yang terlihat mirip dengan keju cottage.

Penanganan dari keputihan terus-menerus pada wanita ini dapat diobati di rumah menggunakan salep antijamur yang dijual bebas. Gejala keputihan terus-menerus dan gatal akan membaik dalam beberapa hari. Namun, infeksi parah dapat bertahan lebih lama dan mungkin memerlukan perawatan medis.

7. Trikomoniasis

Penyebab keputihan banyak adalah berhubungan dengan kondisi trikomoniasis. Ini kondisi keputihan yang disebabkan oleh parasit. Wanita dapat mengembangkan trikomoniasis setelah berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki parasit.

Meskipun kebanyakan orang yang menderita trikomoniasis tidak mengalami gejala, beberapa akan mengalami gatal atau sensasi terbakar di area genital. Infeksi trikomoniasis dapat menjadi penyebab keputihan banyak yang berbau busuk atau amis dan berwarna putih, kuning, atau hijau.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.