Sukses

6 Penyebab Perilaku Menyimpang pada Remaja, Berikut Pengertian dan Contohnya

Berikut adalah penyebab perilaku menyimpang, lengkap dengan pengertian dan contoh-contohnya.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab perilaku menyimpang ada banyak faktor, mulai dari faktor internal dan eksternal. Penyebab perilaku menyimpang pada seseorang, khususnya remaja bisa terjadi karena masalah mental maupun pengaruh dari lingkungan di sekitarnya.

Yang jelas, ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab perilaku menyimpang. Sebelum lebih jauh membahas mengenai penyebab perilaku menyimpang, penting untuk mengetahui pengertian dari perilaku menyimpang terlebih dahulu.

Adapun pengertian perilaku menyimpang adalah perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai seperti norma sosial, aturan, dan hukum. Perilaku menyimpang juga dapat dipahami sebagai perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang menimbulkan dampak negatif atau merugikan, baik untuk pelakunya maupun untuk orang lain.

Untuk lebih memahami lebih dalam mengenai perilaku menyimpang dan penyebab perilaku menyimpang, ada baiknya untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai definisi dari hal tersebut.

Berikut adalah pengertian perilaku menyimpang menurut para ahli, seperti yang telah dirangkum Liptan6.com dari berbagai sumber, Selasa (30/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Perilaku Menyimpang Menurut Para Ahli

Bruce J. Cohen

Penyebab perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

Gillin

Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.

Lewis Coser

Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

James Van Der Zenden

Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.

Paul B. Horton

Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

Robert M.Z. Lawang

Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.

Nasution

Penyimpangan sosial adalah perbuatan yang menyimpang dan bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang berlaku di dalam masyarakat.

Ronald A. Hardert

Perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar keinginan-keinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi.

Dari sejumlah pendapat ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang dapat dipahami sebagai tindakan yang tidak sesuai atau berbenturan dengan keinginan bersama, baik itu bertentangan dengan nilai norma, aturan, konvensi, dan hukum.

3 dari 5 halaman

Contoh Perilaku Menyimpang

Ada banyak perilaku atau tindakan yang tergolong sebagai penyebab perilaku menyimpang di kalangan remaja, seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan bullying.

Penyalahgunaan Narkoba

Dalam kasus penyalahgunaan narkoba, obat-obatan atau zat yang digunakan sebenarnya diharapkan dapat memberikan manfaat pada sektor lain, seperti manfaat medis. Kebanyakan obat yang beredar, awal mulanya diciptakan untuk keperluan medis, baik sebagai obat penenang, pereda rasa sakit, dan sebagainya.

Penggunaan obat tersebut tentu harus sesuai dengan dosis, bahkan beberapa jenis obat hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Namun, dalam kasus penyalahgunaan narkoba, seseorang menggunakan suatu obat dengan tidak mengikuti petunjuk dokter.

Buruknya lagi, obat yang seharusnya digunakan untuk orang sakit agar sembuh, malah digunakan oleh mereka yang sebenarnya tidak memiliki kondisi medis tertentu. Lebih dari itu, obat digunakan tanpa takaran atau dosis tertentu.

Seks Bebas

Berdasarkan norma dan nilai agama, hubungan seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah terikat oleh pernikahan. Hanya saja belakangan ini, seks tidak hanya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah, namun juga orang-orang yang tidak terikat pernikahan, bahkan remaja.

Maka tidak mengherankan jika banyak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja, yang berpotensi memberikan dampak negatif dalam jangka panjang.

Bullying

Membully atau merundung seseorang tentu saja merupakan hal yang tidak diinginkan banyak orang. Apalagi, perundungan atau bullying selalu memberikan dampak negatif, baik dari segi fisik maupun psikologis bagi para korbannya.

4 dari 5 halaman

Penyebab Perilaku Menyimpang

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyebab perilaku menyimpang terdiri atas dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal penyebab perilaku menyimpang mencakup tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan anak dalam keluarga. Sedangkan faktor eksternal penyebab perilaku menyimpang mencakup kehidupan keluarga, lingkungan, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa.

Faktor Internal Penyebab Perilaku Menyimpang

1. Krisis Identitas

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja salah satunya adalah krisis identitas. Hal ini umum dialami oleh remaja di masa transisi dari anak-anak menuju dewasa.

Krisis identitas ini terjadi karena di umur remaja, mereka akan mengalami perasaan untuk membutuhkan pengakuan dari lingkungannya, serta adanya identitas peran yang mulai dijalankan.

Umumnya saat kedua hal ini tak dapat dicapai oleh para remaja, maka muncul kecenderungan untuk melakukan pelanggaran norma. Tindakan melanggar ini tentu saja mengarah pada kenakalan remaja.

Tindakan menyimpang yang remaja lakukan sebagai alih-alih mencari perhatian, atau mencari identitas diri. Bahkan berbaur dengan lingkungan, yang terkadang tidak mereka sadari lingkungan tersebut dinilai negatif oleh masyarakat.

2. Kontrol Diri yang Lemah

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja selanjutnya, bisa berasal dari kontrol diri yang lemah. Di masa transisi, mereka masih belum bisa mengatur emosi dan kemampuan diri dengan tepat.

Belum bisa sempurna membedakan, mana tingkah laku yang dapat diterima dan tidak di lingkungan masyarakat.

Sehingga remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak remaja sudah bisa membedakan dua tingkah laku itu, tetap bisa melakukan perilaku menyimpang saat tidak mampu mengembangkan kontrol diri dengan baik.

Faktor Eksternal Penyebab Perilaku Menyimpang

3. Kurangnya Perhatian dan Kasih Sayang

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja yang umum terjadi ialah kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Seperti diketahui, keluarga merupakan lingkungan pendidikan paling pertama dan utama bagi.

Tanggung jawab besar para orangtua untuk mendidik anak mampu berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak remaja memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orangtua serta anggota keluarga lain.Orangtua bisa memberi contoh perilaku baik, memberikan kasih sayang yang adil untuk setiap buah hatinya, dan banyak lagi.

Sebaliknya, anak dengan kondisi broken home, keluarga yang berantakan, atau akibat salah satu orangtua meninggal, ekonomi keluarga yang sulit, serta diliputi konflik keras. Sejumlah kasus ini bisa memberikan pengaruh buruk pada sikap dan perilaku remaja.

4. Lingkungan Pergaulan

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja faktor eksternal yang lain, bisa berasal dari pengaruh lingkungan sekitar. Ini termasuk teman sepermainan atau sebaya.

Mereka memberikan peran penting bagi setiap remaja yang sedang berkembang dan melewati masa transisi. Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk, akan mendapat banyak pengaruh perilaku negatif juga.

Sebaliknya, remaja dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif. Akan dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu sama lain. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap orang tua.

5. Kurangnya Pemahaman Agama

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja berikutnya terjadi karena kurangnya pemahaman agama. Masih mengenai peran orangtua, bagaimana menjadi teladan serta menanamkan nilai agama yang baik kepada anak sejak dini.

Melalui pendidikan agama, anak remaja bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, mereka mengerti apa saja yang memiliki nilai kebaikan.

Lalu mengenal perilaku yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, mereka akan merasa kesulitan dalam menjalankan peran di masyarakat.

6. Tempat Pendidikan

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja dari faktor luar bisa dari lingkungan pendidikan atau di sekolah. Dalam hal ini, sekolah merupakan lingkungan kedua yang berpotensi jadi tempat kenakalan remaja.

Mereka bisa saja melakukan berbagai tindakan atau sikap yang melanggar di jam-jam pelajaran.

Contoh perilaku menyimpang di sekolah, seperti membuat kegaduhan, berkelahi, serta menindas teman sekelas.

Dengan begitu, sekolah bertanggung jawab membina dan membimbing setiap siswa untuk berperilaku baik. Kemudian memanfaatkan waktu dengan baik.

5 dari 5 halaman

Mengatasi Perilaku Menyimpang pada Remaja

Perilaku menyimpang pada remaja sebenarnya bisa dicegah dan diatasi. Dilansir dari Merdeka.com, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi perilaku menyimpang pada remaja:

Konseling. Konseling keluarga harus ditanggapi dengan serius oleh semua konselor. Karena ini akan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk belajar bagaimana menangani dan mengelola anak-anak mereka. Bahkan dibutuhkan kesadaran dan kemauan dari orangtuanya sendiri.

Pengawasan Orang tua. Orang tua harus memantau apa yang ditonton anak-anaknya di televisi dan smartphone. Karena ada banyak hal negatif yang ditayangkan.

Peran pemerintah. Pemerintah dapat memberlakukan undang-undang terhadap perilaku menyimpang di sekolah menengah. Termasuk andil dalam mengawasi tayangan di televisi dan media. Ini dapat menghalangi siswa untuk terlibat dalam perilaku yang akan merusak akademik mereka.

Lingkungan pergaulan. Menjalin kedekatan dengan remaja. Supaya memahami perubahan yang mereka alami selama periode transisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.