Sukses

Penyebab Flu Burung adalah Virus, Berikut Faktor Risiko Penularannya

Berikut adalah penyebab flu burung dan faktor risiko yang meningkatkan penularannya pada manusia.

Liputan6.com, Jakarta Secara umum, penyebab flu burung adalah virus flu burung atau yang disebut virus H5N1. Sama halnya dengan virus penyebab penyakit COVID-19, virus H5N1 juga bermutasi dan memunculkan varian virus baru.

Dilansir dari lamar resmi WHO, muncul varian virus baru yang terdeteksi pada burung. Itu adalah virus avian influenza A atau virus H7N9.

Avian influenza A (H7N9) adalah subtipe virus influenza yang telah terdeteksi pada burung. Virus A (H7N9) ini sebelumnya tidak pernah terlihat pada hewan atau manusia sampai ditemukan pada bulan Maret 2013 di China.

Untuk lebih memahami lagi mengenai penyebab flu burung yang terjadi pada manusia, berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai virus H7N9, seperti yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (5/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Virus H7N9

Virus H7N9 merupakan virus penyebab flu burung yang yang dapat menular dari unggas ke manusia. Virus penyebab flu burung ini memiliki gejala mirip dengan virus H5N1 yaitu dimulai dengan demam tinggi dan pneumonia berat.

Namun, belum ditemukan adanya kemungkinan penyebaran dari manusia ke manusia lainnya. Dengan kata lain, virus ini menular melalui unggas atau masuk kategori penyakit zoonotik.

Selain itu, infeksi juga bisa ditularkan melalui lingkungan yang berpotensi terkontaminasi, terutama pasar tempat penjualan unggas hidup. Proses migrasi unggas juga berpotensi menyebarkan virus penyebab flu burung lebih luas lagi.

Seseorang yang terjangkit flu burung umumnya akan mengalami gejala yang muncul dalam dua hingga tujuh hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul pun tergantung pada jenis virus flu burung yang menginfeksi. Namun, secara umum, flu burung dapat dikenali dari gejala-gejala yang menyerupai flu biasa, antara lain batuk, demam, radang tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, dan sesak napas.

Beberapa orang juga mengalami mual, muntah atau diare. Dalam beberapa kasus, infeksi mata ringan (konjungtivitis) adalah satu-satunya indikasi penyakit ini.

3 dari 5 halaman

Penyebab Flu Burung

Penyebab flu burung seperti yang sudah dibahas sebelumnya adalah virus. Namun mulanya, flu burung adalah hal yang alami pada unggas liar. Meski demikian flu burung dapat menyebar ke unggas domestik, seperti ayam, kalkun, bebek, dan angsa. Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan kotoran burung yang terinfeksi, atau sekresi dari hidung, mulut atau matanya.

Penyebab flu burung pada manusia juga bisa dipicu oleh pasar terbuka, tempat telur dan burung dijual. Pasara menjadi salah satu sarang infeksi dan dapat menyebarkan penyakit ke masyarakat luas.

Daging unggas yang kurang matang atau telur dari unggas yang terinfeksi dapat menularkan flu burung. Daging unggas aman untuk dimakan jika sudah dimasak pada suhu &4 derajat Celcius. Telur harus dimasak sampai kuning dan putihnya mengeras.

Faktor Risiko

Faktor risiko terbesar untuk flu burung tampaknya adalah kontak dengan unggas yang sakit. Menyentuh pemukaan benda-benda yang sempat bersentuhan dengan bulu, air liur, atau kotoran unggas juga menjadi penyebab flu burung.

Dalam beberapa kasus, flu burung telah ditularkan dari satu manusia ke manusia lainnya. Ketika penularan antarmanusia menjadi lebih mudah, maka penularan antara manusia dan unggas menjadi lebih berbahaya.

4 dari 5 halaman

Langkah Pencegahan

Vaksinasi menjadi satu langkah penting untuk mencegah penularan flu burung lebih meluas pada manusia. Menurut Mayo Clinic, di Amerika Serikat sudah tersedia vaksin flu burung untuk jenis virus H5N1. Vaksin ini tidak tersedia untuk umum, tetapi pemerintah AS menimbunnya dan akan mendistribusikannya jika terjadi wabah.

Vaksin ini dapat digunakan di awal wabah semacam itu untuk memberikan perlindungan terbatas sampai vaksin lain dikembangkan dan diproduksi. Para peneliti terus bekerja pada jenis vaksin flu burung lainnya.

Selain vaksinasi, beberapa langkah berikut juga dapat menghindarkan Anda dari penularan virus flu burung. Berikut adalah langkah-langkahnya:

a. Hindari burung peliharaan. Jika memungkinkan, hindari daerah pedesaan, pertanian kecil, dan pasar terbuka.

b. Cuci tangan Anda. Ini adalah salah satu cara paling sederhana dan terbaik untuk mencegah segala jenis infeksi. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol saat Anda bepergian.

c. Tanyakan tentang vaksin flu. Sebelum bepergian, tanyakan kepada dokter Anda tentang suntikan flu. Ini tidak akan melindungi Anda secara khusus dari flu burung, tetapi dapat membantu mengurangi risiko infeksi simultan dengan virus flu burung dan manusia.

5 dari 5 halaman

Cara Mengelola Produk Unggas

Karena panas menghancurkan virus, unggas yang dimasak bukanlah ancaman kesehatan. Meski begitu, yang terbaik adalah mengambil tindakan pencegahan saat menangani dan menyiapkan unggas, yang mungkin terkontaminasi salmonella atau bakteri berbahaya lainnya. Berikut langkah-langkahnya:

a. Hindari kontaminasi silang. Gunakan air sabun panas untuk mencuci talenan, peralatan, dan semua permukaan yang bersentuhan dengan unggas mentah.

b. Masak dengan seksama. Masak ayam sampai airnya jernih, dan mencapai suhu internal minimum 74 derajat Celcius.

c. Hindari telur mentah. Karena kulit telur sering terkontaminasi kotoran burung, hindari makanan yang mengandung telur mentah atau setengah matang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.