Sukses

7 Penyebab Mandi Wajib bagi Pria dan Wanita, Simak Tata Cara dan Niatnya

Penyebab mandi wajib bagi pria dan wanita tidak sama.

Liputan6.com, Jakarta - Memahami penyebab mandi wajib adalah tidak sama antara pria dan wanita. Ada sebab yang dialami pria menjadi penyebab mandi wajib, tetapi tidak bagi wanita begitu juga sebaliknya. Nama lain dari mandi wajib adalah mandi junub.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan junub adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh sholat, tawaf, dan sebagainya. Inilah mengapa penyebab mandi wajib harus diketahui agar amal ibadah bisa diterima Allah SWT dengan sempurna.

Ada tujuh penyebab mandi wajib bagi pria dan wanita. Penyebab mandi wajib yang dimaksud, bersetubuh, keluar air mani, keluar darah haid, mengalami nifas setelah melahirkan, mengalami mimpi basah, menjadi mualaf, dan menjadi jenazah.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam penyebab mandi wajib bagi pria dan wanita, lengkap tata cara melakukan mandi wajib, Jumat (9/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Mandi Wajib dan Penjelasannya

1. Bersetubuh

Penyebab mandi wajib adalah bersetubuh, ini berlaku pula jika tidak keluar air mani. Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Muslim nomor 350 yang disampaikan oleh Aisyah RA.

Dari Aisyah RA, ia berkata:

"Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani.

Apakah keduanya wajib mandi?

Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (yang dimaksud adalah Aisyah) namun tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi."

2. Keluar Darah Haid dan Nifas

Penyebab mandi wajib adalah setelah wanita selesai dari haid dan nifas (setelah melahirkan). Itu artinya, wanita yang haid atau mengalami nifas dan sudah tidak keluar, wajib baginya mandi wajib atau mandi besar

Penyebab mandi wajib ini adalah tidak sah sholat dan puasa mereka. Maka, akan sia-sia amal ibadah wajib bagi wanita yang belum menunaikan kewajiban mandi junub tersebut.

Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari nomor 320 dan Muslim nomor 333 yang disampaikan oleh Aisyah RA.

Dari Aisya RA, Nabi Muhammad SAW berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy:

"Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan sholat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan sholat."

3. Mualaf

Penyebab mandi wajib adalah mereka yang baru masuk agama Islam atau menjadi mualaf. Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Abu Daud no. 355 Tirmidzi no. 605, dan An-Nasa'i no. 188.

Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih, dari Qais bin 'Ashim, ia berkata:

"Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku ingin masuk Islam. Lantas beliau memerintahkan aku mandi dengan air dan bidara."

3 dari 4 halaman

Penyebab Mandi Wajib Selanjutnya

4. Jenazah

Penyebab mandi wajib adalah ketika muslim sudah meninggal dunia atau sudah menjadi jenazah. Ini mengapa Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan untuk memandikan seorang jenazah.

Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari no. 1196 dan Muslim no. 939. Dari Ummu 'Athiyyah, ia berkata:

"Nabi SAW mendatangi kami dan ketika itu kami sedang memandikan puteri beliau, lalu beliau perintahkan, Mandikanlah tiga atau lima atau lebih daripada itu. Jika memang perlu dengan bidara dan di akhirnya diberi kapur barus."

Sementara itu penyebab mandi wajib sebagai jenazah, tidak berlaku bagi muslim yang meninggal dalam keadaan syahid. Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari, no. 1343.

"Rasulullah SAW memerintahkan untuk menguburkan mereka (yang meninggal dunia pada perang Uhud) dengan darah-darah mereka dan tidak dimandikan, tidak pula dishalatkan."

5. Keluar Air Mani

Penyebab mandi wajib adalah ketika pria keluar air mani. Adanya ketentuan penyebab mandi wajib ini berlaku bagi pria yang bersetubuh dan tidak bersetubuh.

Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 6: "Dan jika kamu junub maka mandilah."

6. Mengalami Mimpi Basah

Penyebab mandi wajib adalah mengalami mimpi basah bagi pria. Umumnya mimpi basah akan terjadi ketika pria sudah memasuki masa baligh atau dewasa.

Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Abu Daud no. 236, Tirmidzi no. 113, Ahmad 6: 256.

Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata,

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, Dia wajib mandi. Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab, Dia tidak wajib mandi."

Tak hanya bagi pria, ketentuan sebagaimana penyebab mandi wajib karena mimpi basah ini berlaku pula bagi wanita yang mengalami. Ketentuan dari penyebab mandi wajib ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari no. 282 dan Muslim no. 313.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, ia berkata:

"Ummu Sulaim (istri dari Abu Thalhah) datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib mandi jika ia bermimpi?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Ya, jika dia melihat air."

4 dari 4 halaman

Tata Cara Mandi Wajib bagi Pria dan Wanita

Apabila sudah memahami penyebab mandi wajib bagi pria dan wanita, kemudian ketahui tata cara mandi wajib yang benar beserta bacaan niatnya. Ini penjelasan tata cara mandi wajib bagi pria dan wanita yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber.

Tata Cara Mandi Wajib bagi Pria:

1. Niat

- Syahwat

Bismillahirahmanirahim Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbar Minal Janabati Fardlon Lillahi Ta'ala.

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."

2. Membasuh tangan sebanyak 3 kali

3. Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.

4. Mencuci Tangan dengan sabun agar bersih kembali setelah membasuh kotoran

5. Mengambil wudu sebagaimana biasa

6. Membasuh keseluruhan rambut di kepala dengan mengguyurnya sebanyak 3 kali

7. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali,

8. Kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.

9. Menggosok bagian tubuh sebanyak tiga kali, terutama bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.

10. Lalu, bisa melanjutkannya dengan mandi seperti biasa.

Tata Cara Mandi Wajib bagi Wanita:

1. Niat

- Nifas

Jika hadas besar pada perempuan disebabkan karena keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka niat mandi wajib yang harus dibaca adalah sebagai berikut:

Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbar Minan Nifasi Fardlon Lillahi Ta'ala.

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta'ala."

- Haid

Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.”

2. Membasuh tangan sebanyak 3 kali

3. Membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.

4. Mencuci tangan dengan sabun agar bersih kembali setelah membasuh kotoran

5. Mengambil wudu sebagaimana biasa

6. Membasuh keseluruhan rambut di kepala dengan mengguyurnya sebanyak 3 kali

7. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali,

8. Kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.

9. Menggosok bagian tubuh sebanyak tiga kali, terutama bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.

10. Lalu bisa melanjutkannya dengan mandi seperti biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.