Sukses

Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Saat Seseorang Mengangkat Barbel Adalah Tuas Jenis Ketiga

Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat seseorang mengangkat barbel adalah menggunakan prinsip tuas jenis ketiga.

Liputan6.com, Jakarta Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat seseorang mengangkat barbel adalah menggunakan prinsip tuas jenis ketiga. Prinsip kerja pesawat sederhana adalah materi yang berhubungan dengan ilmu fisika.

Dikutip dari buku RPAL untuk SD/MI Kelas 4, 5, & 6 (2017) karya Deden Rohendi, S. Pd, prinsip kerja pesawat sederhana adalah kumpulan alat yang membantu proses pekerjaan manusia yang susunannya berupa alat-alat sederhana.

Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat seseorang mengangkat barbel adalah memakai tuas jenis ketiga. Selain digunakan dalam gerakan mengankat barbel, prinsip kerja pesawat sederhana juga diterapkan pada benda.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai prinsip kerja pesawat sederhana pada saat seseorang mengangkat barbel yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengenal Pesawat Sederhana

Mengutip dari laman ditsmp.kemdikbud, pesawat sederhana merupakan alat mekanik yang bisa mengubah arah atau besaran dari sebuah gaya. Secara sederhana, pesaway sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan usaha atau pekerjaan. Terdapat empat jenis pesawat sederhana terdiri dari tuas, katrol, bidang miring, serta roda dan poros. Masing-masing dari jenis pesawat sederhana tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda di dalam kehidupan. Berikut penjelasan masing-masing jenis pesawat sederhana, yaitu:

1. Tuas

Tuas atau pengungkit adalah pesawat sederhana yang dapat memudahkan usaha dengan cara mengandalkan gaya kuasa dan mengubah arah gaya. Tuas dapat berupa batang kayu, bambu, atau besi. Penggunaan tuas memerlukan penumpu yang bisa berupa batu atau benda keras lainnya.

Satu penumpu harus diletakkan di antara dua ujung batang tuas, sehingga alat pengungkit dapat memudahkan pekerjaaan memindahkan benda. Tuas dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu tuas jenis pertama, kedua, dan ketiga.

a. Tuas jenis pertama adalah tuas dengan titik tumpu di antara titik kuasa dan titik beban. Tuas ini disebut juga denga tuas jenis I. Contohnya yaitu juangkat-jungkit, pembuka tutup botol, dan pencabut paku.

b. Tuas jenis kedua adalah tuas dengan titik beban di antara titik tumpu dan titk kuasa. Ini disebut dengan tuas jenis II. Contohnya adalah pemecah kemiri dan kereta roda satu.

c. Tuas jenis ketiga adalah tuas dengan titik kuasa di antara titik tumpu dan titik beban. Ini disebut pula tuas jenis III. Contoh alatnya yaitu pinset, sekop dan penjepit roti.

2. Katrol

Katrol merupakan pesawat sederhana berupa roda beralur yang terhubung dengan tali dan digunakan untuk memudahkan dalam melakukan kerja, karena katrol dapat mengubah arah gaya ketika menarik atau mengangkat beban. Semakin banyak menggukan katrol untuk mengangkat benda, maka jumlah gaya yang dikeluarkan semakin kecil. Selain itu, katrol dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kantrol tetap, kantrol bebas, dan katrol majemuk.

a. Katrol tetap adalah katrol tidak akan berubah tempat saat digunakan. Alat diletakkan pada suatu tempat dan diam sewaktu digunakan. Contohnya yaitu pada katrol sumur timba.

b. katrol gerak adalah katrol yang akan berpindah tempat saat digunakan. Alat jenis ini dibuat dengan cara mengaitkan salah satu ujung tali di suatu tempat, lalu beban dikaitkan pada katrol. Katrol itu lalu diletakkan pada tali. Ketika semua terpasang, ujung tali ditarik untuk mengangkat benda. Katrol yang ditempeli beban akan ikut bergerak atau berpindah tempat. Contoh alat jenis katrol bergerak bisa dilihat pada kereta gantung.

c. Katrol majemuk adalah katrol yang menjadi gabungan dari katrol tetap dan katrol bergerak. Jumlah katrolnya lebih dari satu. Contoh katrol majemuk bisa dilihat pada alat derek mobil.

3. Bidang miring

Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau membentuk sudut tertentu, sehingga dapat memperkecil gaya kuasa. Bidang miring juga bisa berarti sebagai sebuah lintasan yang memiliki kemiringan tertentu serta membentuk sudut terhadap permukaan mendatarnya. Prinsip bidang miring terlihat pada pembuatan jalan di pegunungan yang berkelok-kelok. Jalan berkelok-kelok mempunyai lintasan lebih panjang, tapi gaya yang diperlukan untuk sampai bagian atas lebih kecil daripada saat jalan dibangun dengan trek lurus. Beberapa alat yang memanfaatkan prindip bidang miring yaitu pisau, gunting, dan sekrup.

4. Roda dan poros

Roda berporos adalah roda yang dihubungan dengan poros. Saat roda berputar, maka poros ikut memutar. Poros tersebut dapat dihubungkan dengan peralatan. Pemanfaatan roda berporos ini dapat digunakan untuk memindahkan benda dengan mudah tanpa mengeluarkan banyak gaya.

3 dari 3 halaman

Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Saat Seseorang Mengangkat Barbel Adalah

Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat seseorang mengangkat barbel adalah menggunakan prinsip tuas jenis ketiga. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa tuas jenis ketiga adalah tuas dengan titik kuasa di antara titik tumpu dan titik beban.

Pada saat mengangkat barbel, telapak tangan yang menggenggam barbel berperan sebagai gaya beban. Untuk itu, titik tumpu berada pada siku atau sendi di antara lengan atas dan lengan bawah, dan kuasanya adalah lengan bawah. Dan titik tumpu berada di antara lengan beban dan kuasa.  Sehingga, dapat dikatakan bahwa prinsip yang digunakan ketika seseorang mengangkat barbel adalah pesawat sederhana berupa tuas jenis ketiga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.