Sukses

Apa Perbedaan Nabi dan Rasul Menurut Islam? Pahami Sifat dan Tugasnya

Apa perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada tugas dan perannya menyebarkan tauhid.

Liputan6.com, Jakarta Apa perbedaan Nabi dan Rasul menurut Islam merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajari. Nabi dan Rasul merupakan utusan Allah yang perlu diimani. Kedua posisi tersebut sangat dijunjung tinggi dalam Islam.

Apa perbedaan Nabi dan Rasul juga telah tercantum dalam Al-Qur’an. Mekipun berbeda, Allah SWT telah memerintahkan untuk mempercayai keduanya serta butir lain dalam rukun iman. Untuk itu, setiap umat Muslim berhak dan wajib memahami perbedaannya.

Apa perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada tugas dan perannya menyebarkan tauhid. Dengan mengetahui apa perbedaan Nabi dan Rasul membuat seorang Muslim lebih yakin untuk mengimaninya.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai apa perbedaan Nabi dan Rasul yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (17/10/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Perbedaan Nabi dan Rasul

Berdasarkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan Nabi adalah orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya. Sedangkan Rasul dalam Islam adalah orang yang menerima wahyu Allah SWT untuk disampaikan kepada manusia. Untuk lebih memahami apa perbedaan Nabi dan Rasul, berikut ini penjelasannya:

1. Jumlah Nabi dan Rasul

Apa perbedaan Nabi dan Rasul yang pertama adalah terletak pada jumlahnya. Perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada jumlahnya. Secara gamblang disebutkan Nabi berjumlah 124 ribu dan Rasul berjumlah 313 dari keseluruhan jumlah Nabi.

Adanya perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada jumlahnya ini ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Ghafir ayat 78:

"Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum engkau [Muhammad], di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu, dan di antaranya ada [pula] yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang Rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, [untuk semua perkara] diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugi-lah orang-orang yang berpegang kepada yang batil."

2. Sifat Nabi dan Rasul

Apa perbedaan Nabi dan Rasul yang berikutnya adalah terletak pada sifatnya. Seorang Nabi adalah berasal dari golongan manusia biasa yang menjalankan hidup seperti orang pada umumnya. Nabi bisa mengalami sakit, lemah, tua, dan mati pada akhirnya. Meski demikian, seorang Nabi memiliki keistimewaan dari Allah SWT serta sifat yang mulia.

Sementara Rasul adalah berasal dari golongan manusia yang memang mulia atau keturunan umat mulia. Rasul sudah dipilih Allah SWT dan memiliki kebaikan pikiran dan kesucian secara rohani. Rasul diberi Allah SWT mukjiziat agar bisa menjadi contoh umat di dunia dan akhirat.

Adanya perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada sifat ini ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Anbiya ayat 7 dan surat Yusuf ayat 109, bahwa tidak ada Nabi dan Rasul wanita.

“Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (QS. surat al-Anbiya ayat 7)

“Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri.” (QS. surat Yusuf ayat 109)

3 dari 4 halaman

Apa Perbedaan Nabi dan Rasul

3. Cara menerima wahyu antara Nabi dan Rasul

Apa perbedaan Nabi dan Rasul yang lainnya yakni cara menerima wahyu keduanya. Perbedaan Nabi dan Rasul bukan hanya pada substansi atau isi wahyu yang diterima serta umat yang dituju. Nabi dan Rasul memiliki cara menerima wahyu yang berbeda.

Perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada cara menerima wahyu seorang Nabi adalah melalui mimpi saja. Sementara perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada cara menerima wahyu seorang Rasul adalah melalui mimpi dan disampaikan oleh malaikat secara langsung. Maka tidak mengherankan apabila Rasul memiliki kemampuan istimewa seperti bisa melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat yang diutus Allah SWT.

4. Hal-hal yang diajarkan

Apa perbedaan Nabi dan Rasul yang selanjutnya adalah terlihat dari hal-hal yang diajarkan keduanya. Perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada pertama, Nabi adalah utusan Allah SWT yang membawa ajaran agama yang dibawa Rasul sebelumnya. Nabi memiliki sebutan lain, orang yang menyampaikan berita gembira (basyir) dan pembawa peringatan (nadzir).

Sementara perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada kedua, Rasul adalah utusan, duta, atau al-mursalun (orang-orang yang dikirim) dalam Al-Qur’an. Rasul memiliki sebutan orang yang diutus Allah SWT untuk mengajarkan agama atau wahyu baru pada masyarakat umum.

5. Umat yang dihadapi

Apa perbedaan Nabi dan Rasul yang berikutnya adalah terlihat dari umat yang dihadapi saat sedang menyiarkan agam Islam. Perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada seorang Nabi, tidak akan mendapat peringatan menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat masanya, yang sudah beriman dan bertauhid.

Sementara perbedaan Nabi dan Rasul terletak pada seorang Rasul, akan mendapatkan peringatan untuk menyampaikan wahyu kepada umat atau kaumnya yang masih kafir serta untuk dirinya sendiri.

4 dari 4 halaman

Jumlah Nabi dan Rasul

Seperti yang telah dijelaskan di atas, jumlah Nabi dan Rasul terdapat perbedaan. Jumlah nabi ada 124.000 orang, sedang jumlah rasul ada 313 orang. Dalam Al-Quran ada 25 nabi dan rasul yang wajib dipercaya oleh umat Islam. Nabi dan rasul ini ialah:

Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Syu’aib AS, Ayyub AS, Dzulkifli AS, Musa AS, Harun AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa’ AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.

Di antara 25 nabi dan rasul ini, ada ulul azmi yaitu mereka yang mempunyai kemauan yang kuat menghadapi cobaan dan berjuang secara gigih. Nabi dan rasul yang termasuk ulul azmi adalah Muhamamd SAW, Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, dan Isa AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.