Sukses

8 Penyakit yang Sering Muncul saat Banjir dan Cara Mencegahnya

Penyakit yang sering muncul saat banjir perlu dikenali setiap orang.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit yang sering muncul saat banjir perlu diperhatikan setiap orang. Pasalnya, penyakit-penyakit yang terjadi ketika atau setelah banjir dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Penyakit yang sering muncul saat banjir bahkan bisa merenggut nyawa korbannya.

Banjir kerap terjadi ketika musim penghujan tiba, sehingga tubuh rentan terkena penyakit. Hujan yang terjadi terus menerus dapat membuat udara menjadi lebih lembap dan memudahkan kuman penyebab penyakit, virus, hingga bakteri berkembang biak di sekitar kamu.

Penyakit yang sering muncul saat banjir perlu dikenali setiap orang. Selain itu, kamu tentunya juga perlu memahami pencegahan yang paling tepat agar kamu terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. Dengan mengenali penyakit yang sering muncul saat banjir beserta cara mencegahnya, kamu akan lebih waspada saat terjadinya bencana ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (27/10/2022) tentang penyakit yang sering muncul saat banjir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyakit yang Sering Muncul saat Banjir

Diare

Diare merupakan penyakit yang sering muncul saat banjir. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis. Ini karena selama banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.

Pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar. Apalagi, fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Itu semua menjadi potensi menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit yang sering muncul saat banjir berikutnya yaitu demam berdarah dengue atau DBD. Penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini berpotensi muncul akibat kehadiran tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab pasca banjir. Pada saat musim hujan, banyak sampah misalnya kaleng bekas, ban bekas, serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air ini akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA pada korban terdampak banjir disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air yang kotor. Paparan selama banjir berlangsung berpotensi dialami korban terdampak banjir. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dari penyakit yang sering muncul saat banjir ini dapat berupa batuk dan demam, hingga disertai sesak napas, nyeri dada dan lain sebagainya.

Flu dan Demam

Korban banjir terpapar air dan udara dingin cukup lama dapat didera flu dan demam. Flu merupakan infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini biasanya menyebera melalui dahak, ingus, atau air liur yang dikeluarkan saat penderita flu batuk atau bersin.

3 dari 4 halaman

Penyakit yang Sering Muncul saat Banjir

Leptospirosis

Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit yang sering muncul saat banjir ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan/binatang. Di Indonesia hewan yang menularkan penyakit ini terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya.

Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.

Demam Tifoid

Penyakit yang sering muncul saat banjir selanjutnya adalah demam tifoid. Tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, kuman yang dapat menyebar melalui makanan dan air yang kotor, termasuk air banjir. Orang yang terkena demam tifoid dapat mengalami demam hingga berminggu-minggu dan beberapa gejala lain, seperti nyeri perut, sakit kepala, kurang nafsu makan, konstipasi, dan diare.

Penyakit Kulit

Infeksi kulit terjadi akibat paparan air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, sampah, dan lumpur. Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lainnya. Pada musim banjir, masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Seperti juga pada ISPA, berkumpulnya banyak orang juga berperan dalam penularan infeksi kulit.

Perburukan Penyakit Kronik yang Sudah Diderita

Penyakit yang sering muncul saat banjir juga berkaitan dengan penyakit kronik yang pernah kamu alami. Selain itu juga perlu diperhatikan perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.

4 dari 4 halaman

Cara Mencegah Penyakit saat Banjir

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab timbulnya penyakit saat banjir berhubungan dengan daya tahan tubuh yang menurun dan infeksi bakteri. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan makan makanan sehat, serta penggunaan obat yang tepat perlu dilakukan sebagai cara mencegah penyakit saat banjir.

World Health Organization (WHO) punya anjuran khusus agar kamu tidak terkena penyakit setelah banjir. Penyakit yang sering muncul saat banjir tentunya perlu kamu cegah. Berikut cara mencegah penyakit saat banjir menurut WHO:

- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih.

- Cuci makanan dengan air bersih. Hindari makanan yang mungkin telah ada kontak dengan air banjir (terkontaminasi). 

- Cuci semua pakaian yang telah terkontaminasi air banjir dengan sabun dan air bersih.

- Cuci pula mainan anak-anak yang telah terkena air banjir.

- Selalu konsumsi air minum yang bersih (tidak terkontaminasi air banjir). Air juga dapat dimurnikan dengan merebusnya terlebih dulu atau diberi klorin. 

- Gunakan garam rehidrasi oral untuk mengobati dehidrasi. 

- Gunakan antibiotik yang tepat untuk memerangi infeksi bakteri (hanya diminum setelah mendapatkan pemeriksaan dan resep dari dokter).

- Gunakan analgesik untuk mengurangi demam.

- Bila perlu, dapatkan vaksinasi hepatitis A. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.