Sukses

Saturasi adalah Nilai Kadar Oksigen di Dalam Darah, Kenali Cara Mengukurnya

Saturasi adalah nilai yang menunjukkan kadar oksigen yang terdapat dalam darah.

Liputan6.com, Jakarta Saturasi adalah istilah yang mungkin masih belum dipahami oleh sebagian orang. Istilah ini kerap kali terdengar saat merebaknya kasus pandemi COVID-19 di Indonesia. Istilah saturasi biasanya berdampingan dengan kata oksigen.   

Saturasi adalah nilai yang menunjukkan kadar oksigen yang terdapat dalam darah. Mengenali nilai saturasi oksigen yang normal tentunya sangat penting bagi setiap orang, apalagi pada masa pandemi COVID-19 kala itu.

Saturasi oksigen yang menurun memang merupakan salah satu gejala yang dialami oleh pendertia COVID-19. Nilai saturasi oksigen sangat berpengaruh terhadap berbagai fungsi organ dan jaringan tubuh seseorang.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/11/2022) tentang saturasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saturasi adalah

Saturasi adalah istilah yang digunakan dalam berbagai bidang dan memiliki makna yang berbeda-beda pada masing-masing bidang tersebut. Dalam Biologi, saturasi adalah keadaan keseimbangan dalam komunitas ketika imigrasi atau penambahan berjumlah sama dengan pengurangan ataupun dengan pemusnahan. Sementara dalam Fisika, saturasi adalah derajat percampuran warna dengan cahaya putih. Saturasi adalah tingkat gelap terangnya warna dalam pembuatan desain pakaian, dalam bidang tata busana. Saturasi juga dapat dimaknai sebagai kejenuhan.

Saturasi adalah istilah yang biasanya disandingkan dengan kata oksigen, terutama setelah adanya pandemi COVID-19. Saturasi adalah nilai yang menunjukkan kadar oksigen yang ada di dalam darah. Nilai saturasi adalah suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap berbagai fungsi organ dan jaringan tubuh. Pengukuran nilai saturasi oksigen bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan analisis gas darah (AGD) atau menggunakan alat oksimeter.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Saturasi oksigen adalah ukuran derajat pengikatan oksigen dalam hemoglobin yang dinyatakan dalam persentase pembagian kandungan oksigen sebenarnya dengan kapasitas oksigen maksimum dan dikalikan 100.

Melansir uma.ac.id, saturasi adalah persen dari total oksigen darah yang terikat pada protein plasma dalam suatu kompartemen. Disebabkan karena jaringan tubuh sangat rentan terhadap kekurangan oksigen dalam darah, sebenarnya ada beberapa indikasi untuk mengukur parameter vital ini.

Pertama-tama, ketika seseorang sakit, sirkulasi tubuhnya menjadi sangat lamban. Darah mengalami kesulitan bergerak ke tempat yang dibutuhkan dan dengan demikian, gumpalan darah dapat terbentuk, yang menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Jadi, saat kesehatan terancam, salah satu indikasinya adalah jika kamu memiliki saturasi darah yang rendah.

3 dari 4 halaman

Faktor yang Memengaruhi Tingkat Saturasi Oksigen

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat saturasi oksigen seseorang. Setiap orang bisa saja mengalami saturasi oksigen normal, namun juga dapat memiliki saturasi oksigen yang lebih rendah atau lebih tinggi.

Faktor-faktor yang secara drastis dapat memengaruhi tingkat saturasi oksigen termasuk penyakit saat ini atau masa lalu, kebiasaan merokok saat ini, dan bahkan jenis kelamin seseorang.

Wanita cenderung memiliki tingkat saturasi oksigen yang lebih tinggi daripada pria. Hal ini karena wanita cenderung memiliki jumlah hemoglobin yang lebih rendah daripada pria, yang berarti bahwa mereka tidak menerima darah beroksigen sebanyak pria. Kurangnya hemoglobin dalam tubuh wanita juga memengaruhi tingkat saturasi oksigen mereka.

Saturasi oksigen yang normal yaitu pada analisis gas darah (PaO2) yaitu 80–100 mmHg dan pada oksimeter (SpO2) yaitu 95–100%. Hal ini berlaku pada orang-orang yang memiliki paru-paru sehat dan tidak memiliki kondisi medis tertentu.

Sementara itu, saturasi oksigen dikatakan rendah apabila pada analisis gas darah (PaO2) yaitu di bawah 80 mmHg, dan pada oksimeter (SpO2) yaitu di bawah 94%. Orang yang memiliki saturasi oksigen rendah atau hipoksemia bisa merasakan berbagai gejala, seperti nyeri dada, sesak napas, batuk, sakit kepala, detak jantung cepat, kebingungan, dan kulit membiru.

Seseorang dikatakan memiliki saturasi oksigen yang tinggi apabila pada pemeriksaan analisis gas darah hasilnya PaO2 di atas 120mmHg. Seorang yang memiliki saturasi oksigen tinggi tidak dapat diketahui dari oksimeter. Umumnya kondisi saturasi oksigen tinggi lebih sering ditemukan pada orang yang mendapat terapi oksigen, baik dengan selang atau masker oksigen maupun pada pasien yang mendapatkan bantuan pernapasan lewat mesin ventilator.

4 dari 4 halaman

Cara Mengukur Nilai Saturasi Oksigen

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara mengukur nilai saturasi adalah dengan analisis gas darah dan menggunakan oksimeter. Analisis gas darah memiliki hasil yang sanagat akuran karena dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah arteri dan dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Sementara cara mengukur nilai saturasi oksigen menggunakan oksimeter bisa dilakukan sendiri di rumah, karena penggunaannya sangat mudah. Kamu tinggal menjepitkan alat yang berbentuk klip ini pada jari tangan, dan kamu bisa mengetahui berapa nilai saturasi oksigen. Saturasi oksigen pada oksimeter diukur berdasarkan jumlah cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler.

Hasil pengukuran saturasi oksigen yang dilakukan dengan analisis gas darah ditunjukkan dengan istilah PaO2 (tekanan parsial oksigen). Sementara itu, hasil pengukuran saturasi oksigen dengan menggunakan oksimeter ditunjukkan dengan istilah SpO2.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.