Sukses

Bukan Dipelihara, Pria Ini Sukarela Beri Makan Ribuan Ikan di Sungai Tiap Hari

Perjuangan pria beri makan ikan secara gratis di sungai.

Liputan6.com, Jakarta Zaman penuh persaingan seperti saat ini menjadi orang dermawan jadi tantangan tersendiri. Namun tidak dengan seorang pria asal Vietnam yang kisahnya menuai banyak pujian. Bukan sedekah uang milyaran, namun kebiasaan pria tinggal di bantaran sungai yang sukarela memberi makan ikan di sungai.

Melansir dari Oddity Central, pria bernama Muoi Phuc itu jadi daya tarik warga sekitar. Ia setiap hari sukarela memberi makan ikan di sungai dekat rumahnya. Meski terkesan seperti tambak, tempatnya memberi makan ikan itu sepenuhnya sungai. Aksinya disebut sangat dermawan, mengingat ikan yang berkumpul bisa saja jadi hasil tangkapan.

Orang-orang secara rutin mampir untuk melihat  Muoi Phuc memberi makan sekumpulan ikan liar yang mengunjunginya setiap hari. Mulanya hanya segelintir ikan patin yang mendekati pria 52 tahun itu. Namun selama dua tahun rutin memberi makan, ikan liar di sungai mendatanginya dalam jumlah yang banyak. 

Kini Ikan-ikan bebas datang dan pergi sesuka mereka. Menariknya beberapa orang mencoba menarik perhatian ikan dengan membuang makanan ke sungai di tempat lain. Namun ribuan ika itu tetap berhenti di rumah Muoi Phuc. Berikut Liputan6.com merangkum kisah inspiratifnya, Sabtu (3/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selusin Ikan Jadi Ribuan

Pria yang bekerja sebagai peternak itu merasa seperti baru kemarin awal mula memberi makan ikan. Istri dan anak-anaknya sedang pergi dan dia mampir ke rumah untuk menyiapkan nasi untuk diberikan kepada kakek neneknya. Saat dia menyiapkan nasi, dia melihat ke luar jendela dan melihat beberapa ikan keluar ke permukaan sungai dengan mulut terbuka, seolah-olah meminta makanan.

Muoi Phuc mengambil segenggam pelet makanan bebek yang tergeletak di sekitarnya dan melemparkannya ke arah ikan. Dia kemudian kembali ke bisnisnya tanpa memikirkan ikan lapar itu lagi. Tetapi keesokan harinya, dia melihat ikan itu lagi, dan sekali lagi dia memberi mereka makanan. Mereka telah mengunjunginya setiap hari sejak itu, dan membawa teman baru setiap saat.

Semula ikan hanya berjumlah selusin yang mendatangi rumah Muoi Phuc. Lebih dari dua tahun berlalu secara konsisten ikan yang tiap hari berkunjung ke rumahnya berkemnang jadi ribuan. Beberapa orang memperkirakan mencapai puluhan ribu dari spesies yang berbeda, seperti halibut, lele, snakehead ikan, dan bahkan ikan kuwe putih yang agresif.

3 dari 4 halaman

Asal Usul Ikan

Tidak ada yang benar-benar tahu dari mana ikan itu berasal. Begitu pula tidak pernah ada berita tentang perikanan atau kolam ikan yang kehilangan ikannya, atau mengapa ikan-ikan itu memilih rumah Muoi dari ribuan lainnya di Delta Mekong.

Awalnya, Muoi Phuc menggunakan beberapa kantong makanan ikan setiap bulan, tetapi sekarang, kawanan ikan telah menjadi sangat besar sehingga dia membutuhkan banyak makanan per bulan untuk memberi makan mereka. 

Muoi menuturkan tantangannya dalam konsisten memberi makan ikan. Biaya pakan yang terlalu mahal baginya, dia melemparkan buah-buahan dan sayuran busuk yang disumbangkan oleh petani lokal, yang sepertinya disukai oleh ikan-ikan itu.

4 dari 4 halaman

Diincar Orang Tak Bertanggung Jawab

Turis secara rutin datang ke rumah Muoi Phuc untuk melihat kumpulan ikan raksasa itu sendiri. Tetapi sayangnya, mereka bukan satu-satunya yang mampir. Setiap malam, puluhan perahu nelayan mampir ke rumahnya dan menebar jala dengan harapan bisa menangkap kawanan raksasa itu, namun sejauh ini ikan-ikan itu berhasil menghindarinya. Tetap saja, Muoi dan ayahnya sering begadang untuk memastikan tidak ada yang menyakiti ikan itu.

“Banyak orang tahu bahwa ada ikan di sini, jadi mereka memanfaatkan ketidakhadiran kami untuk mengintai dan menebar jala,” kata Muoi kepada Dantri . 

Setiap kali kami melihat mereka memancingnya, ayah saya dan saya memohon agar mereka tidak melakukannya. Saya tidak tahu harus berbuat apalagi,” ungkap perjuangan Muoi. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.