Sukses

Pesimis Artinya Tidak Punya Harapan Baik, Ini Dampak Positif dan Negatifnya

Pesimis artinya orang yang memiliki kecenderungan berpikir bahwa hal-hal buruk lebih sering terjadi, atau orang yang memiliki paham pesimisme.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang pasti punya keinginan dan harapan. Namun tidak setiap orang bisa yakin dapat mewujudkan harapan tersebut. Seseorang yang punya keyakinan atau pandangan baik terhadap harapannya disebut optimis. Sebaliknya, orang yang tidak punya pandangan atau keyakinan yang baik tentang harapan disebut sebagai pesimis.

Dengan kata lain, optimis adalah orang yang memiliki harapan baik ketika menghadapi segala sesuatu. Sedangkan pesimis artinya orang yang orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik. Baik optimis dan pesimis merupakan sikap mental.

Adapun ciri pesimis adalah sering merasa khawatir bahwa akan terjadi hal buruk di masa depan, seperti khawatir gagal, kalah, rugi, celaka, dan sebagainya. Selain itu, pesimis juga memiliki ciri mudah putus asa. Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa pesimis artinya adalah orang yang memiliki pandangan atau sikap mental yang memandang segala sesuatu dengan cara yang buruk.

Sebagai salah satu bentuk sikap mental, pesimis juga dapat memberikan dapat bagi kehidupan seseorang. Namun sebelum lebih jauh membahas mengenai dampak pesimis, berikut adalh pengertian pesimis seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (6/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Pesimis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pesimis artinya orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan sebagainya); orang yang mudah putus (tipis) harapan. Dengan kata lain, pesimis artinya lebih pada ke orangnya yang memiliki sikap mental pesimistik.

Sementara itu, menurut Cambridge Dictionary, pesimistik artinya berpikir bahwa hal-hal buruk lebih mungkin terjadi, atau menekankan bagian buruk dari suatu situasi. Sedangkan menurut dictionary.com, pesimis artinya sesuatu yang terkait dengan pesimisme atau kecenderungan untuk hanya memperkirakan hasil yang buruk; muram; tanpa kegembiraan; tidak berharap.

Serangkaian penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pesimis artinya orang yang memiliki kecenderungan berpikir bahwa hal-hal buruk lebih sering terjadi, atau orang yang memiliki paham pesimisme. Sedangkan sifat dari pesimis adalah pesimistik. Baik pesimis dan pesimistis sering dikaitkan dengan pesimisme. Lalu apa itu pesimisme?

3 dari 6 halaman

Pesimisme

Secara etimologi, pesimisme berasal dari kata dalam bahasa Latin pessimus yang artinya terburuk. Secara istilah seperti dikutip dari verywellmind, Pesimisme bukanlah penyakit mental, tetapi sifat kepribadian di mana seseorang memiliki pandangan hidup yang lebih negatif — atau beberapa orang mungkin menganggap, realistis — tentang kehidupan.

Seorang pesimis biasanya mengharapkan hasil yang tidak menyenangkan dan curiga ketika segala sesuatu tampak berjalan dengan baik. Sedangkan menurut Britannica, pesimisme merupakan sikap putus asa terhadap kehidupan dan keberadaan, ditambah dengan pandangan umum yang kabur bahwa rasa sakit dan kejahatan mendominasi dunia.

Pesimisme adalah antitesis dari optimisme, yang merupakan cara pandang bahwa ada keseimbangan antara kebaikan dan kesenangan di dunia. Sementara pesimis artinya orang yang memiliki pandangan negatif, optimis melihat sesuatu dari sudut pandang positif—cenderung melihat keuntungan dari sesuatu dibandingkan berfokus pada kerugiannya.

Misalnya, pesimis memandang hujan sebagai sesuatu yang merusak rencananya sehingga dia merasa sedih dan kecewa. Sedangkan seorang optimis akan melihat hujan yang sama dan berpikir bahwa air akan memberikan manfaat bagi kehidupan, selain itu setelah hujan reda biasanya akan datang pelangi yang indah.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pesimis artinya adalah orang yang cenderung berpikir bahwa hal-hal buruk terjadi dan cenderung melihat sisi negatifnya. Sedangkan orang optimis berpikir hal-hal baik akan terjadi.

4 dari 6 halaman

Spektrum Pesimisme-Optimisme

Psikolog memandang pesimisme dan optimisme sebagai garis. Di salah satu ujung garis terletak seorang pesimis murni, yang mungkin percaya bahwa hidup tidak memiliki arti atau tujuan (nihilisme) atau memiliki banyak sinisme. Di sisi lain adalah optimis murni, yang mungkin begitu positif sehingga menjadi tidak realistis.

Setiap orang memiliki pasang surut, ketika cara berpikir mereka lebih negatif atau positif. Keadaan hidup dan pengalaman juga memengaruhi spektrum pesimisme dan optimisme seseorang.

Seseorang bisa menjadi lebih optimis tentang satu bidang kehidupan dan kurang optimis pada bidang yang lain. Namun, cara berpikir seseorang biasanya condong ke salah satu spektrum ini. Ini menghasilkan kepribadian yang kurang lebih pesimis.

5 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Pesimis

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pesimis artinya adalah orang yang cenderung memandang atau berpikir bahwa segala sesuatu secara negatif. Adapun ciri-ciri pesimis antara lain sebagai berikut:

a. merasa terkejut ketika semuanya benar-benar berhasil.

b. tidak mengejar apa yang Anda inginkan karena Anda pikir Anda mungkin akan gagal.

c. cenderung fokus pada apa yang bisa salah dalam suatu situasi.

d. berpikir bahwa risikonya hampir selalu lebih besar daripada manfaatnya.

c. meremehkan kemampuan diri sendiri.

d. cenderung berkonsentrasi pada kekurangan atau kelemahan diri sendiri daripada kekuatan.

e. sering merasa terganggu oleh orang-orang dengan sikap optimis.

f. sering terlibat dalam berbicara negatif.

g. berasumsi bahwa semua hal baik pada akhirnya akan berakhir.

h. merasa lebih mudah hidup dengan status quo daripada mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Salah satu perbedaan utama antara optimis dan pesimis adalah cara pandangnya yang bisa dilihat ketika menjelaskan suatu kejadian. Misalnya, jika ketika mendapatkan hasil yang buruk dalam ujian, maka seorang pesimis akan memandang bahwa hasil buruk tersebut karena mereka memang tidak kompeten atau tidak cukup cerdas. Sedangkan optimis lebih menganggap bahwa hasil ujian yang buruk akibat mereka tidak dalam kondisi yang baik saat ujian atau memang soalnya sulit.

Pesimis artinya orang yang memiliki sikap yang cenderung memandang segala sesuatunya termasuk diri sendiri secara negatif. Sikap pesimistik ini adalah suatu sikap yang tidak datang begitu saja. Ada beberapa faktor yang memengaruhi seseorang menjadi seorang pesimis, antara lain genetika, dinamika di keluarga, pengalaman di masa lalu, serta faktor lingkungan dan sosial.

6 dari 6 halaman

Dampak Pesimisme

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pesimis artinya adalah orang yang cenderung memiliki pemikiran yang negatif terhadap sesuatu, sehingga mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan atau yang terjadi di hidup ini akan membuat mereka merasa sakit dan menderita. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pesimisme memiliki dampak terhadap kehidupan seseorang. Meski demikian, pesimisme tidak selalu memberikan dampak yang buruk.

Dampak Buruk Pesimis

Salah satu dampak buruk pesimis adalah mereka akan kesulitan untuk mendapatkan dukungan. sosial. Selain itu, seorang pesimis umumnya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola stres. Satu studi menunjukkan bahwa pesimisme berkorelasi dengan tingkat stres yang lebih tinggi. Lebih fokus pada hal negatif dapat mengurangi mengurangi kepuasan hidup.

Pemikiran yang terlalu negatif juga dapat menjadi pemicu depresi dan kecemasan. Gejala utama gangguan kecemasan adalah kekhawatiran yang berlebihan dan cenderung memikirkan skenario terburuk. Demikian pula, suasana hati yang rendah, pikiran negatif, rendah diri, dan khawatir bukan hanya karakteristik pesimis, tetapi juga faktor depresi.

Pandangan negatif dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan tinggi lainnya, seperti penyakit jantung dan kematian secara keseluruhan.

Dampak Positif Pesimis

Meski ada banyak dampak buruk dari sikap pesimistik, namun ada sejumlah manfaat atau dampak positif dari sikap tersebut. Tentu saja, sikap pesimistik yang dapat memberikan manfaat adalah sifat pesimistik dalam kadar tertentu.

Orang pesimis seringkali lebih siap menghadapi masa-masa sulit dan dapat menghindari risiko yang diabaikan oleh seorang optimis. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang pesimis cenderung lebih mudah mengantisipasi hambatan karena mereka telah memperkirakan hal buruk terjadi. Pesimis artinya adalah orang yang telah mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal buruk.

Pesimis juga lebih siap secara praktis dan emosional ketika terjadi kesalahan dan tidak berpikir bahwa kondisi yang mereka alami dalam krisis ketika hal buruk memang terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.