Sukses

40 Contoh Pengamalan Sila ke-5 dalam Kehidupan, Ketahui Makna dan Simbolnya

Sebagai warga negara Indonesia, contoh pengamalan sila ke-5 menjadi tindakan baik yang dapat dipraktikan dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta Contoh pengamalan sila ke-5 dapat diaplikasikan dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan pilar ideologi bangsa Indonesia. Nama Pancasila diambil dari bahasa Sansekerta panca yang artinya lima dan sila yang artinya prinsip atau asa.

Seperti namanya, pancasila terdiri dari lima asas yang menjadi ideologi Bangsa Indonesia. Keberadaan ideologi menjadi tumpuan dalam berbagai keputusan yang dibuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting, karena merupakan dasar dan landasan ideologi bangsa Indonesia. Masing-masing sila mengandung butir-butir pengamalan, beserta nilai-nilai dan maknanya yang dapat diterapkan dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah contoh pengamalan sila ke-5. 

Sebagai warga negara Indonesia, contoh pengamalan sila ke-5 menjadi tindakan baik yang dapat dipraktikan dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Berikut contoh pengamalan sila ke-5 yang dikumpulkan Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (9/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Contoh Pengamalan Sila ke-5: Makna dan Simbolnya

Bunyi sila ke-5 adalah “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Bagi rakyat Indonesia, keadilan memang menjadi hal yang penting. Butir ke-5 Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.

Simbol sila ke-5 adalah padi dan kapas yang melambangkan dua hal penting yang dibutuhkan manusia demi bisa bertahan hidup. Padi melambangkan ketersediaan makanan, sementara kapas ketersediaan pakaian. Dengan adanya ketersediaan pangan dan pakaian, manusia akan bisa bertahan dan hidup dengan nyaman.

Simbol padi dan kapas dapat dimaknai dengan warga Indonesia berhak atas pangan dan sandang secara adil dan setara tanpa membeda-bedakan. Terpenuhinya pangan dan sandang, merupakan syarat suatu negara dianggap sejahtera.

3 dari 4 halaman

Contoh Pengamalan Sila ke-5 dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut contoh Pengamalan Sila ke-5:

1. Berani memperjuangkan keadilan untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain.

2. Bergantian dalam menggunakan fasilitas umum.

3. Bersikap adil terhadap semua orang di masyarakat.

4. Bersikap adil terhadap semua teman di pergaulan.

5. Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

6. Memberikan bantuan jika ada orang lain atau tetangga yang kesusahan.

7. Memberi pertolongan kepada orang lain supaya dapat berdiri sendiri.

8. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

9. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

10. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

11. Menghindari sikap sombong di lingkungan masyarakat.

12. Menghormati hak-hak teman, tetangga, saudara dan orang lain dan tidak mengganggu hak orang lain.

13. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

14. Menghargai pendapat orang lain

15. Menjaga sopan santun dalam pergaulan

16. Membantu korban bencana alam

17. Memperlakukan orang lain dengan baik tanpa memandang agama, suku, maupun ras.

18. Saling menghargai sesama manusia.

19. Selalu mengembangkan perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

20. Selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

4 dari 4 halaman

Contoh Pengamalan Sila ke-5 dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut contoh Pengamalan Sila ke-5:

21. Selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat.

22. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

23. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

24. Tetap pantang menyerah mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

25. Tidak bertindak semena-mena pada orang lain.

26. Tidak melakukan pemerasan terhadap orang lain.

27. Tidak membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan.

28. Tidak memilih-milih dalam berteman dan bersikap adil.

29. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat mubazir dan gaya hidup mewah.

30. Tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu tetangga.

31. Tidak menyalahgunakan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi.

32. Tidak merusak fasilitas umum.

33. Tidak mengunakan kekuasaan untuk menindas orang lain yang lebih lemah.

34. Bertanggungjawab pada apa yang sudah diperbuat

35. Menerapkan toleransi antar umat beragama.

36. Menghargai tradisi kebudayaan lain.

37. Menghindari perbuatan korupsi

38. Menghindari perbuatan nepotisme

39. Menghindari perbuatan kolusi

40. Tidak meremehkan orang lain

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.