Sukses

Puasa adalah Rukun Islam yang Ketiga, Kenali Dalil dan Macam-macamnya

Puasa adalah ibadah menahan hawa nafsu, baik itu makan, minum, syahwat, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Liputan6.com, Jakartal Puasa adalah salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim, terutama puasa Ramadan. Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam. Selain puasa Ramadan, ada pula jenis puasa lainnya yang bisa dilakukan seorang muslim.

Puasa selain puasa Ramadan adalah puasa sunah, seperti puasa Syawal, puasa Senin Kamis, puasa Daud, hingga puasa Arafah. Berbagai macam puasa sunah ini bisa kamu laksanakan pada waktu tertentu dan memiliki banyak keistimewaan untuk umat Islam yang melaksanakannya.

Puasa adalah rukun Islam yang ketiga. Puasa adalah ibadah menahan hawa nafsu, baik itu makan, minum, syahwat, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya. Ibadah ini dilakukan sejak waktu imsak atau terbitnya fajar hingga waktu maghrib atau tenggelamnya matahari.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/1/2023) pengertian puasa dan macam-macamnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Puasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puasa adalah meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan). Dalam islam, puasa adalah salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.

Puasa adalah salah satu amalan yang memberikan berbagai macam keutamaan bagi umat Islam. Tidak hanya puasa wajib, melaksanakan puasa sunah juga memiliki berbagai macam keistimewaan.

Puasa adalah ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga.

Dalam Islam, puasa dibagi menurut hukum melaksanakannya, yaitu puasa wajib dan puasa sunah. Salah satu puasa wajib yang mungkin sudah dikenali oleh setiap muslim adalah Puasa Ramadan. Setiap tahunnya kamu wajib melaksanakannya di bulan Ramadan.

3 dari 5 halaman

Macam-Macam Puasa Wajib

Puasa Ramadan

Puasa Ramadan wajib dikerjakan oleh setiap Muslim selama sebulan penuh saat bulan Ramadan. Allah SWT memerintahkan umat Islam berpuasa Ramadan dalam surat Al Baqarah ayat 183,

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Puasa Qadha

Masih berkaitan dengan puasa Ramadan, macam-macam puasa wajib berikutnya adalah puasa Qadha. Kenapa berkaitan, yaitu karena puasa ini tujuannya untuk menggantikan jumlah puasa Ramadan yang tidak bisa dijalankan karena halangan, seperti sakit parah, bepergian jauh, atau menstruasi dan nifas di bulan Ramadan.

Puasa Nazar

Puasa nazar dilaksanakan karena sebuah janji. Puasa yang dinazarkan hukumnya wajib dan harus ditepati oleh orang yang bernazar.

Puasa Kifarat atau Denda

Puasa kifarat atau denda dilakukan untuk menggantikan dam atau denda atas pelanggaran yang hukumnya wajib. Puasa ini dikerjakan karena adanya perbuatan dosa, sehingga bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan tersebut.

4 dari 5 halaman

Macam-Macam Puasa Sunah

Puasa 6 Hari Bulan Syawal

Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal, pasca hari raya Idul Fitri. Puasa sunah ini dilakukan di tanggal yang tidak ditentukan, boleh urut maupun acak, asal masih dalam bulan Syawal.

Keutamaan puasa 6 hari di Bulan Syawal sesuai dengan hadis nabi Muhammad SAW, yaitu:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim).

Niat Puasa Syawal:

“Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala.”

Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis bisa dilakukan setiap minggunya di hari Senin dan Kamis. Sederhananya, ibadah ini adalah puasa sunah yang dilakukan di hari Senin dan Kamis.

Niat puasa sunah di hari Senin:

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta'ala.

Niat puasa sunah di hari Kamis:

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta'ala.

Puasa Nabi Daud

Puasa sunah Nabi Daud adalah puasa yang dilakukan selang-seling, yakni sehari puasa dan sehari berikutnya tidak. Begitu seterusnya.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari no. 3420 dan Muslim no. 1159)

Niat Puasa Daud:

“Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’aala.”

Yang artinya “Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah ta’ala.”

Puasa Sunnah 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Puasa sunnah ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Untuk menjalankan amalan puasa sunah ini, disunahkan untuk membaca niatnya seperti berikut:

"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta’aala"

Artinya: Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.

 

5 dari 5 halaman

Macam-Macam Puasa Sunah

Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan sehari sebelum hari Idul Adha, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah 9 Dzulhijjah punya keutamaan yang besar daripada puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah lainnya. Keistimewaan puasa Arafah ini diungkapkan dalam sebuah hadits berikut ini:

Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)

Berikut niat puasa Arafah yang harus kamu ketahui:

"Nawaitu shauma 'arofata sunnatan lillaahi ta’aala"

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala"

Puasa Muharram

Puasa Muharram biasanya dilakukan di tanggal 10 yang dikenal dengan puasa sunnah Asyura. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

Niat Puasa Asyura:

“Nawaitu sauma ghodin min yaumi ‘asyura sunnattan lillahi ta’ala.”

yang artinya “Aku berniat puasa sunnah Asyura’, karena Allah ta’ala.”

Puasa Sya'ban

Puasa Sya'ban adalah puasa sunah yang dilakukan di Bulan Sya'ban.

Dari Aisyah Radiallahu Anhu beliau berkata:

“Adalah Rasulullah saw berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Niat Puasa Sya’ban:

“Nawaitu sauma syahri syahban lillahi ta’ala”

yang artinya: “Saya niat puasa bulan sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.