Sukses

Bikin Syok, Usus Gadis 14 Tahun Ini Penuh Ratusan Bubble Tea Utuh

Bubble tea kini jadi minuman terhits beberapa beberapa tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap pusat perbelanjaan modern di berbagai kota terdapat sebuah gerai mungil yang menjual bubble tea aneka rasa. Cita rasa milk tea yang manis dan creamy ditambah bola-bola kenyal dari tapioka bernama boba di dalamnya memang menjadi daya tarik.

Bubble tea nampaknya jadi minuman terhits beberapa tahun terakhir. Buktinya, minuman asal Taiwan yang terbuat dari teh susu dengan isian bubble hitam kenyal ini jadi minuman paling banyak dipesan warga Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

Tapi siapa sangka sensasi kenikmatan bubble tea juga punya pengaruh untuk kesehatan. Seperti kasus yang terjadi pada gadis asal China ini. Gadis 14 tahun ini harus merasakan sakit karena terlalu sering mengonsumsi bubble tea.

Diketahui, gadis asal Provinsi Zhejiang, China ini mengeluh mengalami sakit di bagian perut dan tidak bisa makan selama 5 hari karena terlalu sering minum bubble tea. Hingga akhirnya ia pun dilarikan ke Unit gawat Darurat seperti yang Liputan6.com lansir dari Straits Times, Minggu (9/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Efek Bubble Tea Terhadap Kesehatan Tubuh

Akhirnya, remaja ini mendapatkan rekomendasi untuk melakukan CT Scan di perutnya. Dalam pemeriksaan tersebut, dokter menemukan bayangan bola tak biasa yang diduga sebagai bubble tea yang tak tercerna dalam jumlah yang banyak dari.

Pada akhirnya, dokter pun memberikan resep obat pencahar agar sembelit yang dirasakan gadis tersebut dapat mereda.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman menyebutkan bahwa bola-bola tapioka pada bubble tea ini dianggap bisa menyebabkan kanker. Hasil studi di University Hospital Aachen, Jerman itu menyebutkan bahwa ada bahan kimia seperti bifenil poliklorinat atau PCB yang seharusnya tidak dijadikan bahan makanan, seperti yang Liputan6.com lansir Spoon University, Minggu (9/6/2019).

Bahan-bahan tersebut bisa memicu kanker, menurunkan sistem kekebalan tubuh, sistem reproduksi, dan sistem saraf. Penelitian lain yang dilakukan di University of Queensland menyebutkan bahwa konsumsi bahan kimia PCB bisa menyebabkan kambuhnya asma bagi penderitanya.

Bahkan, jika bahan kimia ini dikonsumsi oleh ibu hamil, dikhawatirkan bayi yang dilahirkannya nanti akan mengalami gangguan kesehatan, penurunan IQ, dan memori.

3 dari 3 halaman

Kandungan Bubble Tea

Bubble tea memiliki kandungan gula tambahan yang cukup tinggi seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, melezitosa. Milk tea juga memiliki kadar kalori yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jae Eun Min, David B. Green dan Loan Kim, bubble milk tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal untuk setiap porsinya.

Padahal, berdasarkan pendapat dari American Hearts Association, kebutuhan gula tambahan tidak boleh lebih dari 150 kcal/hari untuk pria dan 100 kcal/hari untuk wanita. Bila kamu memesan bubble tea dalam ukuran yang besar (946 ml), ditambah dengan topping seperti jeli dan puding, maka kandungan gula akan menjadi semakin tinggi, yaitu sebanyak 250% kebutuhan gula pada pria dan >384% untuk kebutuhan gula pada wanita.

Bayangkan saja sebanyak itu kandungan gula yang masuk ke tubuh kamu hanya dengan minum segelas bubble milk tea. Belum lagi bubble tea yang susah dicerna oleh tubuh. Sebenarnya tidak ada salahnya mengonsumsi bubble tea asalakan tidak terlalu sering. Pada dasarnya, semua bubble hanyalah karbohidrat, hanya sedikit kandungan mineral dan vitamin tanpa serat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.