Sukses

6 Penipuan Lewat Email yang Harus Diwaspadai dan Cara Mendeteksinya

Salah satu jenis penipuan di internet bisa bermula dari email.

Liputan6.com, Jakarta Email menjadi layanan serbaguna di era digital saat ini. Tak hanya berkirim surat, email juga diperlukan untuk membuat akun atau masuk ke platform-platform tertentu. Kini hampir setiap orang memiliki email.

Pentingnya email menjadikan layanan ini begitu krusial jika rusak atau berpindah ke tangan yang salah. Salah satu jenis penipuan di internet bisa bermula dari email. Kamu mungkin pernah mendengar istilah phising.

Phising merupakan jenis penipuan internet yang paling umum. Penipuan ini merupakan upaya mencuri informasi pribadi seseorang dengan berpura-pura menjadi entitas yang sah. Biasanya, serangan phishing ini datang melalui email.

Bentuk phishing ini makin berkembang dan perlu diwaspadai. Phising bisa mencuri data pribadimu, dan disalahgunakan. Perilaku phishing bahkan bisa mengakses akun bank dan membobol semua tabunganmu. Email berbahaya ini juga bisa menyebarkan virus ke perangkat komputermu.

Untuk menghindari pencurian data pribadi ini, kamu perlu mewaspadai jenis email apa saja yang berbahaya. Berikut jenis email yang harus diabaikan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (14/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Konfirmasi data pribadi

Ini merupakan taktik penipuan yang cukup populer. Di sini kamu akan diminta untuk mengonfirmasi kebenaran data atau informasimu, jika ada yang salah kamu akan diminta untuk membenarkannya. Bahkan terkadang kamu akan diminta mengonfirmasi kata sandi yang secara langung akan kamu serahkan segalanya pada penipu.

Kamu harus curiga terhadap email yang menanyakan detail yang sudah dimiliki perusahaan atau bank. Tidak ada perusahaan atau bank yang akan mengirimimu email yang meminta kamu untuk "mengonfirmasi" data pribadi melalui formulir, membalas email atau mengikuti tautan. Jika mereka perlu memverifikasi identitasmu atau datamu, prosesnya akan dilakukan secara pribadi atau dari situs web perusahaan.

3 dari 8 halaman

Kamu telah memenangkan hadiah

"Selamat, Anda adalah pemenang yang beruntung dari hadiah seratus juta rupiah!". Kamu mungkin pernah mendapatkan email semacam ini. Padahal kamu tidak pernah mengikuti kontes atau undian apa pun. Email yang memberi tahu bahwa kamu telah mewarisi kekayaan besar dari kerabat yang tidak dikenal juga termasuk dalam kategori ini.

Email semacam ini sudah pasti merupakan penipuan. Di email tersebut kamu mungkin akan diminta untuk mengklik tautan tertentu, yang bisa jadi merupakan serangan virus. Atau bisa juga kamu akan diminta mengisi data pribadi yang akan berujung ke penipuan dan pencurian data.

4 dari 8 halaman

Pemberitahuan terinfeksi virus

Menghasilkan rasa takut adalah strategi yang efektif bagi orang lain untuk mengelabuhi korban. Dalam hal teknologi, apa yang lebih menakutkan dari virus? Inilah yang dimanfaatkan para penipu. Biasanya, klaim ini datang dari Microsoft, perusahaan asuransi, atau sejenisnya. Untuk menghapus infeksi dari komputer, mereka memintamu untuk mengikuti tautan atau mengunduh "antivirus" yang terlampir pada email.

Kenyataannya adalah bahwa Microsoft dan perusahaan lain tidak akan pernah menghubungimu tentang virus di komputer. Virus akan memanifestasikan dirinya melalui kesalahan sistem atau peringatan antivirus, tetapi tentu saja tidak melalui email.

Selain dari penyedia IT, tidak ada perusahaan seperti Microsoft yang secara aktif memantau PCmu untuk masalah, ancaman ini sepenuhnya salah. Ini juga berlaku untuk panggilan telepon dari "dukungan teknis" yang mengaku mewakili Microsoft.

5 dari 8 halaman

Tuduhan Palsu

Taktik phishing lain adalah menuduh penerima email melakukan beberapa kegiatan negatif. Terkadang email-email ini berpura-pura datang dari FBI dan mengklaim bahwa kamu telah melihat konten ilegal secara online. Beberapa email bahkan memberi peringatan bahwa kamu harus pindah dari rumah.

Semua jenis email ini memiliki tujuan yang sama, membuat kamu khawatir. Ketika kamu menerima pesan-pesan ini, secara alami kamu akan berpikir bahwa kamu tidak melakukan kesalahan dan ingin mengikuti tautan yang disediakan untuk menjelaskan yang sebenarnya. Jangan klik tautan apapun dan memberi data apapun pada email semacam ini.

6 dari 8 halaman

Email dari teman lama

Penipu email terkadang akan berpura-pura sebagai salah satu temanmu, meminta sejumlah uang untuk membantu mereka keluar dari masalahnya. Ini bisa terjadi jika email temanmu diretas. Biasanya, cerita mereka melibatkan acara seperti penjambretan, penangkapan, atau pemerasan.

Penipu juga bisa berpura-pura sebagai temanmu dan meminta bantuan uang. Tentu saja, cerita-cerita ini palsu. Jika kamu khawatir sesuatu terjadi pada temanmu, hubungi secara personal dengan cara lain.

7 dari 8 halaman

Email tentang masalah akun keuangan

Taktik phishing yang sangat populer melibatkan email palsu dari bank, PayPal, atau perusahaan serupa. Pesan itu biasanya mengklaim bahwa mereka telah melihat beberapa aktivitas mencurigakan di akunmu. Mereka akan menginformasikan bahwa akunmu telah dibekukan sampai kamu menyeting ulang kembali.

Mereka akan memintamu mengklik tautan konfirmasi. Jika kamu mengikuti tautan dalam email ini, kamu akan menyerahkan kartu kredit, kata sandi, dan informasi sensitif lainnya kepada penipu.

8 dari 8 halaman

Tanda umum email penipuan lainnya

Salah ketik

Kesalahan ketik dan kesalahan tata bahasa adalah tanda sangat besar. Perusahaan terkemuka mempekerjakan profesional untuk mengirim email mereka. Email yang ditulis seluruhnya dalam huruf kecil, mengandung banyak kesalahan ejaan, atau tidak menggunakan tanda baca apa pun hampir pasti palsu.

Perhatikan salam yang diberikan

Perusahaan yang pernah berurusan denganmu akan hampir selalu memulai pesan yang sah dengan "Hai Fred" dan bukan generik "Kepada Bapak/ibu".

Waspadai lampiran email

Kecuali jika kamu secara khusus mengharapkan lampiran dari perusahaan, perlakukan lampiran apa pun sebagai tanda email berbahaya. Jangan pernah mengklik tautan dalam email yang mencurigakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini