Sukses

7 Penyebab Cedera saat Olahraga, Sering Diabaikan

Segera melakukan pemeriksaan dokter ketika mengalami cedera saat olahraga.

Liputan6.com, Jakarta Olahraga merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Berolahraga dapat membuat kamu bergerak secara aktif dan pikiran menjadi lebih segar. Olahraga memang menuntut kamu untuk menggerakkan tubuh dengan konsentrasi dan koordinasi yang baik agar hasilnya maksimal. 

Apabila kamu kehilangan fokus sedikit saja ketika berolahraga, akibatnya bisa bermacam-macam. Mulai dari cedera ringan hingga serius. Cedera saat olahraga memang sulit diprediksi kapan datangnya. Sering kali, meskipun kamu sudah melakukan pemanasan dan melakukan teknik yang tepat, cedera dapat terjadi.

Bila kamu mengalami cedera olahraga, pemeriksaan medis merupakan hal yang sangat penting. Mungkin saja, cedera yang kamu alami lebih parah daripada yang kamu kira. Di antara beragam cedera saat olahraga, ada beberapa hal yang menjadi penyebab tersering.

Berikut tujuh penyebab cedera saat olahraga yang sering diabaikan yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/1/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Terlalu Sering Melakukan Olahraga yang Sama

Penyebab cedera saat olahraga yang pertama adalah terlalu sering melakukannya. Tak heran, karena setiap orang pasti memiliki satu jenis olahraga yang disukai sehingga sering kali kamu tergoda untuk fokus pada olahraga itu dan mengabaikan latihan lainnya.

Padahal, melakukan kegiatan yang sama secara berulang akan membuat otot dan sendi bekerja dengan gerak yang sama. Tak heran, kebiasaan ini akan berisiko menimbulkan cedera dan membuat olahraga kurang efektif.

Alangkah baiknya kamu memberikan kesempatan istirahat bagi otot dan sendi yang sering digunakan untuk menghindari cedera.

3 dari 8 halaman

Baru Mulai Olahraga atau Meningkatkan Porsi Latihan

Penyebab cedera saat olahraga lainnya adalah baru memulai atau meningkatkan level latihan terlalu cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan pada pembungkus otot atau nyeri punggung bawah.

Ketika kamu baru memulai olahraga, otot yang sebelumnya dalam kondisi tenang atau tidur, mendadak akan bekerja. Hal ini dapat menyebabkan kram otot setelahnya. Begitu juga dengan meningkatkan porsi latihan secara tiba-tiba.

Oleh karena itu, penting untuk meminta bantuan pemandu olahraga atau personal trainer untuk memandu kamu ketika ingin menaikkan porsi latihan.

4 dari 8 halaman

Pemanasan yang Tidak Memadai

Kram dan tarikan otot sering kali terjadi akibat kamu berolahraga tanpa membiarkan otot-otot terlebih dahulu lentur. Pemanasan berguna untuk mengalirkan darah dan oksigen ke berbagai otot, memungkinkan sistem tersebut bekerja lebih efisien.

5 dari 8 halaman

Penggunaan Teknik atau Postur yang Salah

Penyebab cedera saat olahraga lainnya adalah penggunaan teknik atau postur yang salah. Nyeri leher, kram, dan tarikan otot dapat terjadi karena kamu melakukan teknik yang salah.

Misalnya kamu menggerakkan kepala dengan tiba-tiba untuk melihat bola atau lawan. Posisi atau teknik yang dilakukan sembarangan dalam olahraga ini dapat menyebabkan cedera parah.

Pada tahap serius, teknik dan postur yang salah saat berolahraga juga bisa menyebabkan kematian.

6 dari 8 halaman

Terkena Benturan

Penyebab cedera olahraga berikutnya adalah benturan. Benturan keras merupakan penyebab lain di balik cedera, seperti iritasi pembungkus otot atau peradangan tendon. Benturan saat olahraga ini juga dapat menyebabkan berbagai reaksi seperti memar, dislokasi, perdarahan, hingga patah tulang.

7 dari 8 halaman

Kelelahan

Otot yang lelah merupakan penyebab umum tarikan pada otot. Karena itu, saat merasa lelah apalagi jika kamu berlatih secara terus-menerus, beristirahatlah sejenak. Hal ini sangat penting untuk mencegah tarikan otot yang menyakitkan.

 

8 dari 8 halaman

Gerakan Berhenti dan Memutar

Pada olahraga yang menggabungkan gerakan berhenti dan memutar yang cepat seperti olahraga basket, senam, dan sepak bola kerap menyebabkan cedera lutut dan pergelangan kaki.

Keseleo pergelangan kaki ini terjadi ketika seorang atlet melipat kakinya dan meregangkan ligament di sekitarnya. Otot-otot yang menstabilkan serta bantalan tulang rawan di sekitar lutut, bahu, dan persendian rentan sobek akibat putaran yang tidak terkontrol atau berhenti tiba-tiba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.