Sukses

6 Fakta Proses Pemulangan WNI dari Wuhan, Dipakaikan Baju Khusus

Hari ini Kementerian Luar Negeri bergerak untuk memulangkan WNI yang masih ada di Wuhan, Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta Sejak merebaknya wabah virus Corona di Wuhan, hingga kini masih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang turut diisolasi oleh pemerintah setempat. Dikhawatirkan semakin memburuk, Kementerian Luar Negeri pun melakukan evakuasi terhadap WNI yang masih berada di Wuhan. Evakuasi ini pun nantinya akan menggunakan pesawat dengan sekali angkut.

"Satu pesawat yang bisa menampung sekaligus di atas 300 orang," kata Teuku Faizasyah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (1/2/2020).

Dengan pesawat yang disiapkan, nantinya pesawat ini akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia menuju Wuhan, Tiongkok pada Sabtu 1 Februari 2020 pukul 06.00 waktu setempat. Pesawat diperkirakan rencananya tiba di Wuhan, Tiongkok pukul 12.00.

Pesawat tersebut akan kembali dari Wuhan pada hari yang sama pukul 13.00 waktu setempat dan akan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam pukul 19.00 WIB.

Berikut 6 fakta pemulangan WNI dari Wuhan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (1/2/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Ada 243 WNI dari Wuhan yang akan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam

Sampai saat ini, sekitar 243 WNI yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok akan dievakuasi karena wabah virus Corona. Virus ini pun melumpuhkan kota Wuhan dan warganya yang berada di tempat tersebut termasuk dengan WNI terisolasi.

Ternyata ada 243 WNI yang tinggal di kota tersebut. Selain itu banyak di antaranya WNA yang juga terisolasi namun sudah dipulangkan ke negara asalnya.

3 dari 7 halaman

2. Lion Air Group menyiapkan pesawat Batik Air jenis Airbus A330 untuk proses evakuasi

Maskapai yang digunakan untuk menjemput WNI yang masih terisolasi di Wuhan ialah Batik Air. Batik Air pun akan menggunakan pesawat jenis Airbus A330 yang diminta oleh Kementerian Luar Negeri untuk kebutuhan evakuasi WNI dari Kota Wuhan.

Surat permohonan izin charter flight bagi maskapai Batik Air untuk membantu evakuasi WNI tersebut dibuat pada Kamis 30 Januari 2020 dan ditandatangani oleh Direktur Utama Batik Air Capt. Achmad Lutfie.

4 dari 7 halaman

3. Selain 243 WNI yang nanti tiba, sudah ada 41 mahasiswa Aceh yang pulang secara mandiri

Selain dari WNI yang akan dijemput oleh pesawat Batik Air, sudah ada 41 mahasiswa Aceh yang pulang secara mandiri. Pemerintah Aceh pun telah menyerahkan data mahasiswa asal Aceh yang kuliah di Tiongkok sebanyak 64 orang kepada Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta.

Namun dari jumlah tersebut, sudah ada 41 orang yang sudah tiba di Tanah Air secara mandiri. Selain itu 23 mahasiswa lainnya masih berada di Tiongkok.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Jakarta, Almuniza Kamal menjelaskan, ada 13 mahasiswa asal Aceh sekarang masih terisolir di Wuhan. Sedangkan selebihnya berada di beberapa kota lainnya. Seperti di Changcun, Jiangsu, Tianjin, Nanning, Baijing dan beberapa daerah lainnya.

5 dari 7 halaman

4. WNI yang nanti tiba di Batam akan mengenakan baju khusus

Pemulangan sebanyak 243 WNI dari Wuhan nantinya akan dijadwalkan untuk mendarat di Bandara internasional Hang Nadim, Batam pukul 19.00 WIB. Selain itu, WNI yang dipulangkan dari Wuhan ini akan mengenakan baju khusus.

Baju khusus ini pun berupa Alat Pelindung Diri (APD) atau baju khusus saat tiba di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

6 dari 7 halaman

5. WNI yang datang akan dikarantina terlebih dahulu

Selain mengenakan baju khusus saat tiba di Bandara Hang Nadim Batam, 243 WNI ini pun nantinya akan langsung dikarantina. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu mengatakan, petugas yang menjemput mereka juga akan mengenakan baju yang sama.

7 dari 7 halaman

6. Akan dipastikan aman

Pesawat yang mengevakuasi WNI dari Wuhan akan mendarat di tempat yang berbeda dengan pesawat komersil lainnya. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus Corona yang mewabah di Wuhan.

"Saat landing itu semua pakai APD semua yang naik, petugas yang naik pakai APD. Kemudian diperiksa kalau ada demam, karena ini beda. Jadi nanti kalau naik pesawatnya itu ditaruh di area karantina, jadi dia enggak sama pesawatnya dengan yang landing biasa," kata Wiendra di Kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat 31 Januari 2020.

Setelah dinyatakan aman, WNI dari Wuhan yang tak terdeteksi demam akan didisinfeksi. Mereka lalu dievakuasi dengan mobil ke tempat karantina.

Menurut dia, petugas medis yang ikut melakukan penjemputan 243 WNI di Wuhan, ada 20 orang. Nantinya, para petugas yang menjemput WNI sudah menggunakan APD seperti pakaian seorang astronot. WNI yang dijemput pun juga menggunakan seragam serupa sebelum naik pesawat.

Setelah tiba di Indonesia, APD itu pun tak langsung dilepas begitu saja. Tapi, harus benar-benar dipastikan aman.

"Kalau waktu dijemput, pakainya APD yang astronot itu. Pada waktu penjemputan naik kapal sampai turun sampai aman lepas buang baju sampai asrama selesai," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini