Sukses

5 Jenis Gangguan Tiroid yang Umum Dialami Wanita, Waspadai Sejak Dini

Gangguan tiroid paling sering dialami wanita

Liputan6.com, Jakarta Gangguan tiroid dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh. Gangguan ini bisa memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Tiroid adalah kelenjar yang ditemukan di bagian depan leher di bawah laring, atau kotak suara.

Tiroid mengeluarkan beberapa hormon, yang secara kolektif disebut hormon tiroid. Hormon tiroid mengatur metabolisme, atau cara tubuh menggunakan energi. Jika tiroid terganggu, banyak fungsi tubuh yang melambat. 

Wanita lebih mungkin memiliki penyakit tiroid dibandingkan pria. Satu dari delapan wanita bisa mengalami masalah tiroid selama hidupnya. Maka dari itu penting untuk mewaspadai adanya gangguan tiroid sejak dini.

Ada beberapa jenis gangguan tiroid yang bisa terjadi. Gangguan tiroid dapat berkisar dari gondok kecil yang tidak berbahaya hingga kanker yang mengancam jiwa. Berikut jenis gangguan tiroid yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/3/2020)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Ini berarti kelenjar tiroid tidak dapat membuat hormon tiroid yang cukup untuk menjaga tubuh berjalan normal. Seiring berjalannya waktu, hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas, nyeri sendi, infertilitas, dan penyakit jantung.

Penyebab umum gangguan ini adalah penyakit autoimun, seperti tiroiditis Hashimoto, pengangkatan tiroid dengan pembedahan, dan perawatan radiasi. Hipotiroidisme lebih sering memengaruhi wanita daripada pria. Gangguan ini biasanya memengaruhi orang di atas usia 60 tahun, namun semua usia juga dapat berisiko mengalami ini.

3 dari 6 halaman

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kebalikan dari Hipotiroidisme. Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid terlalu aktif hingga menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Hipertiroidisme memengaruhi sekitar 1 persen wanita.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tetraiodothyronine (T4) dan triiodothyronine (T3), dua hormon utama yang mengontrol bagaimana sel-sel menggunakan energi. Hipertiroid terjadi ketika tiroid menghasilkan terlalu banyak T4, T3, atau keduanya.

Hipertiroid dapat mempercepat metabolisme tubuh, menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Gangguan inijuga menyebakan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Hipertiroidisme dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, termasuk penyakit Graves, penyakit Plummer, dan tiroiditis.

4 dari 6 halaman

Gondok

Gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid yang membuat leher telihat membesar. Penyebab paling umum dari gondok di seluruh dunia adalah kurangnya yodium dalam makanan. Memiliki gondok tidak berarti kelenjar tiroid tidak bekerja secara normal. Bahkan ketika membengkak, tiroid masih dapat menghasilkan hormon dalam jumlah normal. Maka dari itu, gondok dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa dengan mudah ditangani.

Gondok kecil yang tidak menyebabkan masalah jika tiroid masih berfungsi normal. Kebanyakan gondok sederhana dapat dicegah melalui asupan yodium yang memadai. Tapi gondok besar bisa membuat sulit bernapas atau menelan dan dapat menyebabkan batuk dan suara serak. Kondisi ini biasanya memerlukan pengangkatan dan atau pengobatan lebih lanjut.

Gondok yang disebabkan oleh kondisi lain seperti seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme, dapat dikaitkan dengan sejumlah gejala, mulai dari kelelahan dan kenaikan berat badan hingga penurunan berat badan.

5 dari 6 halaman

Nodul tiroid

Nodul tiroid adalah benjolan atau massa abnormal di dalam tiroid. Nodul dapat disebabkan oleh kista jinak, tumor jinak, atau, lebih jarang, oleh kanker tiroid. Nodul bisa tunggal atau jamak dan dapat bervariasi ukurannya.

Nodul tiroid bisa terasa seperti benjolan di samping atau di tengah tenggorokan. Kadang-kadang, nodul bisa terasa sebagai benjolan di bagian depan leher, tetapi seringkali orang tidak dapat melihat atau merasakannya. Sebagian besar nodul tiroid tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika nodul tumbuh cukup besar, mereka dapat menyebabkan pembengkakan di leher dan menyebabkan kesulitan bernapas, menelan, dan gondok.

Sebagian besar nodul tiroid tidak serius dan tidak menimbulkan gejala. Hanya sebagian kecil nodul tiroid yang bersifat kanker. Meskipun sebagian besar nodul tiroid bersifat non-kanker, minta dokter untuk mengevaluasi pembengkakan yang tidak biasa, terutama jika kesulitan bernapas atau menelan.

6 dari 6 halaman

Kanker tiroid

Kanker tiroid jauh lebih umum dialami wanita dewasa daripada pria atau remaja. Sekitar 2/3 dari kasus terjadi pada orang di bawah usia 55 tahun. Kanker tiroid terjadi ketika sel-sel di tiroid mengalami mutasi genetik. Mutasi memungkinkan sel untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.

Sel-sel juga kehilangan kemampuan untuk meregenerasi dan akhirnya menumpuk. Akumulasi sel-sel tiroid yang abnormal membentuk suatu tumor. Sel-sel abnormal dapat menyerang jaringan di dekatnya dan dapat bermetastasis ke bagian lain dari tubuh lain.

Ada beberapa jenis kanker tiroid. Beberapa tumbuh sangat lambat dan yang lain bisa sangat agresif. Sebagian besar kasus kanker tiroid dapat disembuhkan dengan pengobatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini