Sukses

Punya Tampilan Mirip, Ini 6 Beda Biji Chia dan Selasih

Chia dan selasih adalah biji yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Biji-bijian merupakan salah satu sumber serat dan protein nabati yang baik. Chia dan selasih menjadi salah satu jenis biji-bijian yang sering dikonsumsi. Kedua biji ini kerap dijadikan campuran makanan sehat untuk menurunkan berat badan.

Sekilas, chia dan selasih memiliki tampilan yang mirip. Keduanya berwarna hitam, mirip wijen, dan bisa mengembang ketika direndam air. Ini membuat banyak orang sulit membedakan antara biji chia dan selasih. Namun, jika diperhatikan lebih teliti, ada sejumlah perbedaan antara biji chia dan selasih.

Perbedaan biji chia dan selasih ini terletak pada ukuran, warna, bentuk, serta cara mengonsumsinya. Mengetahui perbedaan antara biji chia dan selasih bisa membuatmu tak keliru lagi memilihnya. Berikut perbedaan antara biji chia dan selasih, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(10/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Jenis tanaman

Chia

Biji chia adalah biji yang berasal dari tanaman sejenis mint yang bernama latin Salvia hispanica. Tanaman ini banyak ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Biji Chia sudah lama dikonsumsi oleh suku Aztec dan Maya.

Selasih

Biji selasih berasal dari tanaman basil, sejenis kemangi yang bernama latin Ocimum basilicum. Biji selasih juga memiliki banyak nama lain termasuk biji sabja dan tukmaria. Tanaman basil dikenal sangat sehat dan begitu pula bijinya. Tanaman basil sering menjadi bahan tambahan untuk penyedap rasa.

Tanaman basil banyak ditemukan dari Afrika tengah hingga Asia Tenggara. Biji selasih memiliki sejarah panjang digunakan dalam pengobatan Ayurvedic India dan Cina.

3 dari 8 halaman

Ukuran dan warna

Chia

Bentuk biji chia lebih kecil dari biji selasih. Biji chia juga punya bentuk yang lebih oval dibanding selasih. Warna biji chia cenderung beragam, mulai dari hitam, abu-abu, cokelat, hingga putih. Ketika direndam di dalam air, biji chia akan mengembang, namun ukurannya sedikit lebih kecil dari biji selasih. Biji chia yang direndam akan mengembang menjadi selaput bening.

Selasih

Biji selasih sedikit lebih besar dari biji chia. Berbeda dengan chia, selasih memiliki warna hitam pekat yang cederung seragam. Ketika direndam air, biji selasih akan mengembang lebih besar dari chia. Biji selasih yang direndam juga akan memiliki selaput putih yang tebal.

4 dari 8 halaman

Tekstur

Chia

Biji chia memiliki tekstur yang lebih renyah meski sudah direndam. Ini karena biji chia tidak banyak mengandung gel setelah direndam.

Selasih

Sementara biji selasih memiliki tekstur yang cenderung lembut setelah direndam. Ini karena setelah direndam, biji selasih mengeluarkan gel putih yang cukup tebal.

5 dari 8 halaman

Rasa

Chia

Rasa biji chia cenderung hambar, bahkan sama sekali tidak memiliki rasa. Ini membuat biji chia cocok dicampurkan pada jenis makanan apapun.

Selasih

Biji selasih, sebaliknya, memiliki rasa khas basil. Rasanya sedikit manis yang lembut. Ini membuat biji selasih cocok dimasukkan pada campuran dessert dan minuman manis.

6 dari 8 halaman

Nutrisi

Chia

Dibanding selasih, chia lebih tinggi kandungan omega-3. Biji chia mengandung lebih dari dua kali lipat lemak omega-3 dari biji selasih. Selebihnya, biji chia dan selasih memiliki kandungan nutrisi yang hampir mirip.

Selasih

Jika chia memiliki lebih banyak asam lemak omega-3, selasih memiliki lebih banyak serat. 1 sendok makan biji selasih bisa mengandung 7 gram serat. Sementara chia hanya mengandung 5 gram serat tiap sendok makannya.

7 dari 8 halaman

Pengolahan

Chia

Biji chia bisa langsung dikonsumsi tanpa harus direndam dalam air. Biji chia biasa menjadi taburan salad, dessert, atau makanan lainnya. Chia bisa dimakan mentah, direndam dalam jus, ditambahkan ke bubur, puding, smoothie atau ditambahkan ke makanan yang dipanggang.

Karena kemampuannya menyerap air dan lemak, mereka dapat digunakan untuk mengentalkan saus dan sebagai pengganti telur dalam resep.

Selasih

sementara biji selasih harus direndam terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Biji selasih bisa mengembang lebih cepat ke ukuran yang lebih besar dari biji chia. Biji selasih biasanya tidak dimakan kering, karena sulit dikunyah. Untuk merendam biji selasih, tambahkan 1 cangkir air per 1 sendok makan biji selasih.

8 dari 8 halaman

Manfaat kesehatan biji chia dan selasih

Karena memiliki kandungan nutrisi yang tak jauh beda, biji chia dan selasih juga punya manfaat yang sama. Berikut manfaat kesehatan dari biji chia dan selasih:

Sumber omega-3 nabati

Biji chia dan selasih merupakan sumber omega-3 nabati terbaik. Biji ini mengandung omega-3 jenis ALA dan EPA. Tubuh terutama menggunakan ALA untuk menghasilkan energi. Omega-3 ini juga memiliki manfaat anti-inflamasi dan mengurangi risiko kondisi tertentu, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Tinggi serat

Biji chia dan selasih merupakan sumber serat larut yang baik. Serat larut menyerap sejumlah besar air dan mengembang di perut. Efek ini dapat meningkatkan rasa kenyang dan memperlambat penyerapan makanan. Serat larut pektin dalam chia dan selasih juga pektin memiliki manfaat prebiotik. Ini dapat memelihara dan meningkatkan bakteri usus yang menguntungkan.

Kaya protein

Biji chia dan selasih mengandung protein dalam jumlah yang layak. Biji chia dan selasih juga memiliki keseimbangan asam amino esensial yang baik. Kedua biji ini bahkan biasa dijadikan pengganti protein telur. Protein memiliki berbagai manfaat kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.