Sukses

Rey Bong Buka Suara Terkait Alasan Kenapa Tidak Botak, Ini 7 Penuturannya

Rey Bong beberkan alasan mengapa ia tidak botak sungguhan saat syuting di kanal YouTube Nona Berlian.

Liputan6.com, Jakarta Nama Rey Bong tentunya sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Aktor muda berusia 15 tahun ini sudah malang melintang di industri hiburan Tanah Air dan membintangi ragam judul sinetron hingga layar lebar. Namanya semakin dikenal saat berperan sebagai Joko dalam sinetron Dari Jendela SMP.

Beberapa episode belakangan ini, tokoh Joko yang diperankan oleh Rey Bong diceritakan mengindap penyakit kanker otak stadium akhir dan harus menjalankan kemoterapi. Saat manjalani kemoterapi, pasien penderita kanker biasanya rambutnya akan terus rontok dan sampai akhirnya menjadi botak. 

Rey Bong pun harus tampil botak saat episode-episode dirinya sakit dan menjalani kemoterapi. Namun banyak warganet yang merasa bahwa Rey Bong tidak totalitas lantaran tidak botak sungguhan melainkan hanya menggunakan lateks. Banyak meme kocak yang beredar sampai hujatan yang terus datang untuk lawan main Sandrinna Michelle ini.

Melalui kanal YouTube Nona Berlian, Rey Bong buka suara terkait hal tersebut dan membeberkan alasan kenapa rambutnya tidak dipangkas habis alias botak. Video yang bertajuk ‘CERITA REY BONG PEMERAN JOKO DIBALIK LAYAR DARI JENDELA SMP DAN ALASAN KENAPA TIDAK BOTAK’ diunggah pada 5 Februari 2021.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang tanggapan Rey Bong dan alasan kenapa tidak botak, Selasa (9/2/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Tanggapan Rey Bong

Melalui kanal YouTube Nona Berlian, Rey Bong memberikan tanggapan terhadap banyaknya meme kocak tentang dirinya saat tampil botak. Walaupun banyak meme yang beredar dan jatuhnya menjadi pembullyan, Rey Bong tetap menanggapinya dengan santai karena menurutnya setiap orang bebas berpendapat.

Saat dibandingkan dengan Nona Berlian yang merupakan pemeran Ronaldowati yang rambutnya dipangkas menjadi botak, aktor berusia 15 tahun ini juga tidak ambil pusing dengan warganet yang terus membanding-bandingkan dirinya.

“Kebanyakan orang susah yang menghilangkan sifat menbading-bandingkan itu ya, walaupun udah dibilangin. Pertama kali liat dan pertama kali itu blow up dan rame banget, gue ngeliatnya kaya oh ternyata seramai ini yang nonton sinetron gue. Ternyata seramai ini yang tau gue, yang tau Joko, ternyata seramai itu.” kata Rey Bong.

Saat memberikan tanggapan di kanal YouTube Nona Berlian, Rey Bong tetap santai dan tertawa kocak menanggapi meme-meme kocak yang beredar.

“Kalau akun-akun meme nya sih kaya yaudahlah mungkin kerjaan mereka memberikan asupan-asupan netizen biar ngakak dengan hal-hal yang receh, gue sih fine-fine aja sebenarnya yaudahlah ya gitu.” tambah aktor berusia 15 tahun ini.

3 dari 8 halaman

2. Pantau Komentar Netizen

Lawan main Sandrinna Michelle dalam sinetron Dari Jendela SMP ini juga menuturkan bahwa ia memantau semua komentar netizen di kolom komentar akun receh dan semua media sosial. Rey Bong jadi memahami bahwa tidak semua netizen menghujatnya, melainkan ada netizen yang tetap memberikan tanggapan dan komentar bijaknya mengapa Rey Bong tidak botak.

“Gue pantau kak, terus gue bacain tuh komennya. Ada yang mengerti, oh nice ni, dia keren bisa mengerti nih apa yang kita lakukan di balik layar. Terus mungkin ada yang belum tahu juga terus kaya hmmm anda kurang update.” kata Rey Bong disertai dengan tawa kocaknya.

 

4 dari 8 halaman

3. Masih Sesuai dengan Garis Cerita di Novel

Pemeran Dul dalam trilogi film Akhir Kisah Cinta Si Doel ini menjelaskan bahwa sosok Joko yang sakit masih sesuai dengan garis cerita dari novel Dari Jendela SMP. Namun Rey Bong tidak menjelaskan sosok Joko dalam novel Dari Jendela SMP mengidap penyakit apa, apakah mengidap penyakit kanker otak stadium akhir atau penyakit lainnya. Rey Bong belum bisa menjelaskan lebih lanjut tentang sosok Joko dalam novel karena ia belum selesai membaca novel tersebut.

“Sejauh ini, 250 episode yang kita jalani masih di garis itu.” tutur Rey Bong.

“Tapi kalau di novelnya gue baca itu Jokonya emang sakit tapi, gue belum selesai juga baca novelnya sorry banget. Tapi Jokonya emang dinyatakan sakit, tapi gue belum bisa pastikan apakah di novel itu Joko emang kanker atau penyakit lain gitu. Tapi kalo Jokonya jatuh sakit, masih di jalur (re: novel).” tambah Rey.

 

5 dari 8 halaman

4. Sejak Awal Memang Belum Ada Perjanjian Harus Botak

Lebih lanjut Rey Bong memberikan penjelasan bahwa memang sejak awal belum ada perjanjian bahwa akan ada episode Rey Bong harus tampil botak. Kesepakatan ini ada sejak tokoh Joko dinyatakan sakit dan mengidap kanker otak stadium akhir dan harus menjalani kemoterapi.

“Dari perjanjian awal gue ditawarin project ini, maksudnya belum ada omongan-omongan kalau bakal sekian episode yang ini bakal terjadi kaya begini ya, belum ada omongan tuh di awal. Jadi gue fine-fine aja karena sudah perjanjian yang itu kan. Ya gue jalanin dari episode satu sampai lah di episode 230 sekian.” tutur Rey Bong.

“Nyampe tu mau bikin Jokonya sakit kaya di novel, oke. Udah tu, udah mulai sakit, kepalanya sakit terus dicek ke dokter. Kata dokternya mengidap kanker, kanker otak gitu. Terus gue kaget dong, gue baca skenario, pasti ada kemungkinan besar untuk gue dibotakin. Karena gak mungkin kan, harus realistis juga mau gimana-gimana kan, gak mungkin masih berambut karena kemo kan efek sampingnya itu.” tambahnya.

6 dari 8 halaman

5. Tawarkan Diri untuk Botak

Melalui kanal YouTube Nona Berlian Rey Bong menjelaskan bahwa ia yang mengajukan usulan untuk diceritakan botak dan berdiskusi dengan sutradara Dari Jendela SMP.

“Aku ngomong lah ni sama Om Indrayanto, sutradara Dari Jendela SMP, jadi om ini gimana ni, hmm for your information guys, sebenarnya yang idein Joko botak itu aku. Awalnya belum ada pembahasan, bukannya gak mau diapa-apain tapi memang belum ada pembahasan, tapi gue yang membuka pembahasan itu. Jadi gue bilang kan ke Om Indrayanto, om gue udah baca skenarionya Jokonya blablabla jadi kaya gini, ini gak mungkin kita gak buat realistis kan karena penyakit.” tutur Rey.

“Terus gue bilang ini ceritanya Jokonya sakit kanker otak stadium akhir, udah parah banget. Kemo nya juga harus lebih intensif. Terus gue bilang, gue botak om, gue botak. Gimana caranya gitukan. Terus sempat diingatkan juga, tapi Rey kan perjanjian awal kita belum ada gitu. Gue juga sadar itu belum ada karena gue semangat dengat cerita itu, gue pengen bagus nih, episode-episode gue sakit ini gue pengen bikin bagus. Jadi langsung semangat, om ini gimana caranya, lateks kan, atau botak beneran kah.  Lalu dibicarakanlah langsung dengan manajer gue.” tambahnya.

 

7 dari 8 halaman

6. Akhirnya Keputusan Tidak Botak Karena Ikuti Perjanjian Awal

Rey Bong kembali menjelaskan bahwa setelah pembicaraan dengan manajernya, keputusannya yakni adalah tidak real botak lantaran mengikuti perjanjian awal yang dimana tidak ada perjanjian bahwa Rey Bong harus botak saat sakit

“Setelah pembahasan itu, keputusan akhirnya gue gak jadi real botak karena kita mengikuti kontrak awalnya kan. Terus keputusan akhirnya, biar kita dapat ceritanya bagus juga, kemauan gue juga dituruti yaudah keputusan paling bagusnya ya lateks gitu. Kita pakai lateks.” kata Rey.

8 dari 8 halaman

7. Penjelasan Nona Berlian Tentang Tokoh Ronaldowati

Pada kanal YouTubenya, Nona Berlian juga memberikan penjelasan mengapa saat memerankan tokoh Ronaldowati, rambutnya dipangkas habis sampai botak. Seperti yang diketahui, Rey Bong dan Nona Berlian sempat dibanding-bandingkan lantaran Rey Bong tidak botak sungguhan, sementara Nona Berlian rambutnya dipangkas habis sampai botak dan disebut bahwa Nona Berlian sangat totalitas.

“Ya karena, bedanya disini ya teman-teman ya kalau gue dari awal bahkan dari awal casting pun sudah dikasihtau, jadi belum syuting ya masih casting. Jadi dari awal casting mereka sudah ngomong ini kita cari pemeran cewek yang nantinya akan dibotakin. Jadi tu dari awal aja kita ceritanya udah beda, kalau Rey Bong kan udah panjang berjalan dan baru ada dimana yang dibutuhkan pangkas rambut gitu. Kalau gue dari awal, casting tuh udah harus botak. Jadi disaat kalian masuk ke tempat castingnya untuk di audisi, kalian tuh udah tau kalau kalian nantinya tuh akan botak gitu.”tutur Nona.

“Jadi kenapa gue mau, karena dulu itu ada alasannya, dulu rambut gue gak kaya begini. Dulu warnanya kaya coklat terang gitu, saking tipisnya, dan emak gue bilang salah satu cara biar rambutnya bagus dan tebal ya dibotakin. Karena ada casting, dan pengen botak terus yaudah mah aku mau karena sambil menyelam minum air.” tutup Nona Berlian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.