Sukses

Berusia Ratusan Tahun, Ini 5 Masjid Tertua dan Termegah di Indonesia

Banyak masjid berusia ratusan tahun di Indonesia yang kini sudah jadi ikon wisata religi.

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran dan perkembangan agama Islam sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu. Bahkan sebelum Indonesia menjadi negara yang merdeka, agama Islam sudah banyak dipercaya oleh masyarakat.

Dalam perkembangan kebudayaannya, banyak masjid yang dibangun di sejumlah wilayah Indonesia. Baik dibangun oleh penguasa setempat maupun oleh ulama yang menyebarkan agama Islam.

Hingga saat ini ada beberapa masjid dengan usia ratusan tahun masih berdiri kokoh di Indonesia serta memiliki bangunan yang megah. Salah satunya ialah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh. Sempat diterjang tsunami pada tahun 2004, masjid ini tetap berdiri kokoh dan jadi ikon wisata religi.

Selain jadi masjid yang sudah berusia ratusan tahun, Masjid Baiturrahman termasuk salah satu masjid termegah yang ada di Indonesia. Berikut 7 masjid tertua dan termegah di Indonesia yang Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, Selasa (13/4/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh

Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu ikon dari wisata religi yang berada di Aceh. Dibangun pada tahun 1612 pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun ada pula yang mengatakan bahwa aslinya masjid ini dibangun pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah.

Dalam perkembangannya, masjid ini tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah. Namun sempat menjadi benteng pertempuran saat Kolonial Hindia Belanda menyerang Kesultanan Aceh pda 10 April 1873. Akibar pertempuran tersebut masjid ini sempat terbakar dan dibangun kembali oleh Belanda untuk permintaan maaf.

Renovasi yang dilakukan terhadap masjid ini pun cukup banyak, awalnya hanya memiliki satu kubah dan satu menara. Saat ini Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah dan 8 menara dan menjadi masjid megah.

3 dari 6 halaman

2. Masjid Jamik Sumenep, Madura

Masjid Jamik Panembahan Somala atau yang dikenal dengan Masjid Jamik Sumenep merupakan masjid yang dibangun pada tahun 1779. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan pendukung Keraton sebagai tempat ibadah keluarga Keraton dan masyarakat.

Memiliki gaya arsitektur dengan ciri khas Nusantara, warnanya didominasi warna putih dan kuning keemasan. Sampai sekarang masjid ini menjadi salah satu ikon wisata religi di Madura.

4 dari 6 halaman

3. Masjid Raya Medan

Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al-Mashun merupakan salah satu masjid yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. Meski sudah berusia ratusan tahun, masjid ini termasuk salah satu masjid yang megah.

Dibangung pada 1906 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli (Medan). Pembangunan masjid ini pun menghabiskan biaya sampai satu juta Gulden di tanah seluas 18.000 meter. Memang kemewahan masjid lebih dipentingkan oleh Sultan, ketimbang bangunan istananya.

Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap pada bagian selatan, timur, utara, dan barat.

5 dari 6 halaman

4. Masjid Raya Singkawang

Masjid Raya Singkawang merupakan salah satu masjid yang memiliki cerita sejarah yang cukup panjang. Dimana masjid ini dibangun oleh seorang Kapitan Bawahasib Marikan, seorang pedagang permata dari India pada tahun 1885.

Awalnya, masjid ini dibangun di tanah miliknya yang pada waktu itu berukuran lebih kecil daripada sekarang. Sempat terjadi kebakaran pada tahun 1927 lalu dibangun kembali 10 tahun kemudian dengan memperlebarnya.

6 dari 6 halaman

5. Masjid Raya Makassar

Masjid Raya Makassar dibangun pada tahun 1948. Masjid yang artsiteknya dipilih melalui sayembara ini mampu menampung 10.000 jamaah. Bangunan masjid yang memiliki 2 lantai ini memiliki dua menara setingga 66,66 meter.

Masjid Raya Makassar, dibangun di atas lahan lapangan sepak bola Exelsior Makassar seluas 13.912 meter persegi yang dihibahkan untuk pembangunan masjid tersebut. Dana awal pembangunan masjid ini hanya Rp 60 rubi rupiah pada tahun 1947 yang akhirnya menghabiskan dana Rp 1,2 juta rupiah pada akhir pembangunannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini