Sukses

Seniman Ini Bikin Lukisan dengan Sinar Matahari, 6 Hasilnya Bikin Takjub

Lukisan pada apel dibuat dengan teknik sinar matahari.

Liputan6.com, Jakarta Selama berabad-abad, petani apel di Prefektur Aomori Jepang telah menciptakan apel pusaka yang menakjubkan dengan menggunakan teknik mojie ringo. 'Mojie Ringo' adalah teknik Jepang dalam memanfaatkan kekuatan matahari untuk membuat apel yang dihias dengan indah tanpa menggunakan bahan kimia apa pun.

Melansir dari Odditycentral, teknik mojie ringo disempurnakan oleh petani Aomori Haruo Iwasaki, yang putranya, Chisato Iwasaki, secara luas dianggap sebagai salah satu seniman apel paling berbakat saat ini. 

Apel mojie ringo paling sering dihiasi dengan pesan dan simbol keberuntungan dan kemakmuran, dan ditawarkan sebagai hadiah. Varietas apel yang paling cocok seperti Mutsu atau Stark Jumbo, karena memiliki permukaan luas untuk desain yang rumit.

Dilansir Liputan6.com dari Odditycentral, berikut beberapa hasil karya seni dari seniman apel yang memakai teknik kekuatan sinar matahari untuk melukis apelnya, Sabtu (29/5/2021).

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Persiapan dimulai pada bulan Januari, dengan operasi pemangkasan untuk memastikan bahwa bunga yang tersisa menerima banyak sinar matahari.

3 dari 7 halaman

2. Prosesnya cukup sederhana, petani menggunakan tongkat berbulu untuk menyerbuki setiap bunga pohon apel dengan tangan.

4 dari 7 halaman

3. Setelah buah mulai terbentuk, tutup dengan kantong plastik berlapis-lapis untuk melindungi dari hama dan melindunginya dari sinar matahari.

5 dari 7 halaman

4. Ketika kantong plastik dilepas, apel akan mulai memproduksi antosianin, komponen yang mengubah kulit menjadi merah.

6 dari 7 halaman

5. Selama tahap akhir dari proses mojie ringo, stensil diterapkan pada permukaan apel untuk memastikan hanya kulit di sekitar stensil yang berubah menjadi merah.

7 dari 7 halaman

6. Stensil dilepas selama panen, untuk mengekspos kulit yang hampir putih di bawahnya. Stensil harus fleksibel, karena buah terus tumbuh, dan jika tidak, desain lukisan bisa berubah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.