Sukses

6 Fakta Warkopi dari Kemunculan Hingga Bubar, Awalnya Tak Saling Kenal

Bermula dari keviralan masing-masing yang kemudian dipersatukan oleh manajemen.

Liputan6.com, Jakarta Kemunculan tiga pemuda bernama Alfin, Dimas dan Sepriadi sempat viral beberapa waktu lalu. Ketiganya disebut mirip dengan personel Warkop DKI yakni Dono, Kasino, dan Indro. Dari keviralan tersebut, tiga pemuda yang menyebut dirinya Warkopi itu mendapat tawaran menjadi bintang tamu di televisi.

Awalnya, Warkopi yang memiliki personel dari latar belakang yang berbeda itu disambut positif oleh masyarakat. Namun, setelah kemunculannya yang bikin heboh hingga trending di YouTube, Warkopi mendapat teguran dari Indro Warkop karena dugaan pelanggaran Hak Cipta. Polemik itupun mulai bergulir hingga kini.

Seiring berjalannya waktu, Warkopi justru mendapat respons yang negatif dari beberapa kalangan. Kemunculannya menuai pro dan kontra hingga manajemen Warkopi memutuskan untuk menghentikan segala kegiatan komersial di industri hiburan. Hal ini sebagai salah satu bentuk itikad baik dari pihak manajemen.

Diketahui, ketiganya yang masih berada dalam satu manajemen akan menggunakan nama baru untuk membentuk grup lawak. Nama grup tersebut masih dalam tahap diskusi pihak manajemen. Lantas, seperti apa awal kemunculan mereka hingga dipersatukan menjadi satu grup?

Berikut awal mula kemunculan Warkopi yang disebut mirip Dono, Kasino dan Indro hingga kini dinyatakan bubar, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (14/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Awalnya Tak Saling Kenal

Keviralan tiga pemuda yang disebut mirip personel Warkop DKI sempat membuat publik heboh. Ketiga pemuda itu adalah Alfin Dwi Krisnandi (sebagai Indro), Alfred Dimas Kusnandi (sebagai Kasino) dan Sepriadi Chaniago (sebagai Dono). Siapa sangka, ketiganya tidak saling kenal pada awalnya.

Berawal dari keviralan masing-masing. Alfin yang lebih dulu viral kemudian dipertemukan oleh netizen dengan Dimas. Keduanya lalu sempat berkolaborasi. Usai kolaborasi keduanya viral, banyak akun media sosial yang mengunggah kembali proyek kolaborasi tersebut hingga akhirnya bertemu dengan Sepriadi.

 

3 dari 7 halaman

2. Bikin Proyek Bareng

Hingga akhirnya video dan foto ketiganya kian meluas hingga viral di media sosial. Mereka pun membuat proyek bersama yang diunggah di kanal YouTube Patria TV. Proyek tersebut berupa sketsa komedi yang menampilkan ketiganya. Dari sana, ketiga pemuda itu menjuluki diri mereka Warkopi.

4 dari 7 halaman

3. Diundang di Stasiun Tv

Viralnya Warkopi di media sosial membuat ketiga pemuda itu mendapatkan tawaran menjadi bintang tamu di sejumlah stasiun televisi. Awalnya atensi masyarakat dalam menyambut kemunculan mereka cukup positif. Namun, tak lama setelah itu, kehadiran Warkopi membuat Indro Warkop sebagai anggota dari Warkop DKI menjadi terusik.

Bukan tanpa alasan, mereka muncul menyerupai grup lawak legenda Warkop DKI tanpa izin dari pihak terkait. Bahkan, mereka makin sering muncul di televisi dan meraup rejeki dengan menjual kemiripannya dengan Dono, Kasino dan Indro.

"Masalahnya etika kami mempunyai sesuatu, yang dikenal dengan nama Dono, Kasino, Indro, dan kami dilindungi undang-undang," ujar Indro Warkop, dalam jumpa pers virtual, dikutip dari Showbiz Liputan6.com, Kamis (14/10/2021).

"Kemudian mereka meniru atau mewakili atau seolah-olah Dono, Kasino, Indro itu kemudian mengekspresikan kami. Ini yang jadi masalah," sambungnya.

Indro Warkop tidak pernah mempermasalahkan ketiga pemuda yang mirip dengannya dan dua sahabatnya Dono dan Kasino. Hanya saja, mereka seharusnya menjunjung tinggi etika seseorang terutama dalam berkarya.

 

 

5 dari 7 halaman

4. Melanggar Hak Cipta

Sempat disentil Indro Warkop di media sosial, Warkopi yang dianggap melanggar hak cipta juga diungkapkan oleh Dirjen Kekayaan Intelektual (KI) atau HAKI.

"Itu masuk dalam pelanggaran hak cipta ya, karena membawa nama Warkop. Kedua, orang kalau nonton Warkopi orang akan selalu ingat Warkop yang lama. Itu kan keliru," ujar Dirjen HAKI, Freddy Harris, saat jumpa pers secara virtual, Senin (27/9/2021), dikutip dari Showbiz Liputan6.com.

Freddy Harris juga menjelaskan mengenai izin yang bisa dilakukan secara tertulis dan formil. Jika sudah dilakukan pembelian lisensi dan izin, Warkopi bisa bebas membuat konten video atau hak siarnya dibebaskan. Oleh karena itu, pidana terhadap pelanggaran hak cipta ini bisa berakhir dengan sama-sama untung.

Teguran yang dilayangkan kepada Warkopi serta manajemen rupanya telah dilakukan oleh Indro serta pihak Lembaga Warkop DKI. Seperti yang telah diketahui, Lembaga Warkop DKI sudah mendaftarkan namanya sejak tanggal 21 Januari 2004 silam.

6 dari 7 halaman

5. Menuai Pro dan Kontra

Setelah mendapat teguran dari Indro Warkop dan HAKI, kehadiran Warkopi menuai pro dan kontra. Bahkan banyak warganet yang memberikan respons negatif atas kehadiran Warkopi di media sosial. Hujatan yang datang silih berganti bahkan sempat membuat Alfin (disebut mirip Indro) menjadi tertekan.

Usai mendapat berbagai macam kritik, Aly Julys selaku humas Patria TV, pihak yang menaungi Warkopi, menyampaikan permintaan maaf pada jumpa pers yang dilakukan di kantornya, Sawangan, Depok, Jawa Barat pada Jumat (24/9/2021). Dalam pernyataannya, Aly Julys meminta maaf untuk segala pihak yang merasa dilukai karena kegaduhan yang dibuat Warkopi.

 

7 dari 7 halaman

6. Warkopi Dibubarkan

Selain menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, Aly juga mengungkapkan akan menghapus semua konten Warkopi di kanal Patria TV. Penghapusan konten mengenai Warkopi sendiri sebagai tanggapan atas isyarat yang telah disampaikan oleh Indro serta Lembaga Warkop DKI.

Tak hanya itu saja, Aly Juys juga menyebut jika manajemen Warkopi akan menghentikan segala kegiatan komersial di industri hiburan. Karena hal ini pula ketiga pemuda itu bukan lagi menjadi anggota Warkopi. Dengan kata lain Warkopi telah bubar.

Namun, usai dinyatakan bubar, Alfin, Dimas serta Sepriadi yang masih berada dalam satu manajemen yang sama diketahui akan menggunakan nama baru untuk membentuk grup lawak. Namun nama grup tersebut masih dalam diskusi pihak manajemen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.