Sukses

5 Larangan Saat Hari Raya Idul Fitri, Rayakan dengan Sederhana

Idul Fitri adalah perayaan kemenangan.

Liputan6.com, Jakarta Idul Fitri merupakan hari yang istimewa. Pada hari ini, seluruh umat Islam tumpah ruah merayakan kemenangan atas sebulan berpuasa. Perayaan Idul Fitri menjadi momen spesial setahun sekali.

Hari Raya Idul Fitri identik dengan pakaian baru, jamuan makan, hingga silaturahmi ke sanak saudara. Namun, terkadang perayaan Idul Fitri diartikan salah oleh banyak orang. Idul Fitri menjadi ajang pamer dan berlebih-lebihan dalam perayaannya.

Padahal, Allah melarang hamba-Nya untuk berlebih-lebihan dalam menjalankan sesuatu. Rasulullah bahkan merayakan Idul Fitri dengan sederhana. Oleh sebab itu, ada beberapa aktivitas yang tidak boleh dilakukan saat Idul Fitri.

Aktivitas yang tidak boleh dilakukan saat Idul Fitri bisa berupa amalan yang diharamkan sampai kegiatan yang disunahkan untuk ditinggalkan. Berikut larangan saat Hari Raya Idul Fitri yang harus dihindari, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (2/2/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Makna Idul Fitri

Idul fitri berasal dari dua kata "id" dan "al-fitri". Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Sementara kata fitri memiliki dua makna yang berbeda menurut beberapa pendapat. Kata fitri bisa berarti "berbuka puasa" dan "suci"

Makna Idul Fitri dapat dijabarkan dengan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya dengan kembali "buka puasa" atau makan. Oleh karena itulah salah satu sunah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitria dalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.

Makna Idul Fitri juga dapat digambarkan sebagai kembalinya seseorang kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah. Berikut larangan yang harus dihindari saat Idul Fitri:

 

3 dari 7 halaman

Berpuasa

Pada Hari Raya Idul Fitri, tepatnya 1 Syawal, diharamkan untuk umat Islam melakukan puasa. Idul Fitri merupakan hari di mana umat Islam merayakan kemenangan atas puasa Ramadhan selama sebulan. Oleh sebab itu dilarang untuk berpuasa pada hari tersebut. Larangan ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:

Dari Abu Sa'id Al Khudri ra, berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Muslim).

Hadis lain yang melarang puasa di Hari Raya Idul Fitri berbunyi:

Dari Umar bin Khathab ra, ia berkata:

"Sesungguhnya Rasulallah SAW melarang berpuasa di kedua hari raya. Pada hari raya Idulfitri kamu berbuka puasamu dan pada hari raya Iduladha kamu makan daging kurbanmu." (HR Bukhari Muslim).

Umat Islam bisa berpuasa pada 2 Syawal dan tanggal lain di bulan Syawal lainnya. Bahkan, sangat dianjurkan untuk berpuasa 6 hari di bulan Syawal. Pahala puasa Syawal 6 hari berturut-turut sama dengan pahala puasa sepanjang tahun.

4 dari 7 halaman

Berpakaian menyerupai orang kafir

Saat Idul Fitri, umat Islam berbondong-bondong mengenakan pakaian terbaiknya. Pakaian terbaik memang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun, pakaian terbaik yang dikenakan saat Idul Fitri tidak boleh menyerupai orang kafir. Maksudnya pada hari raya dilarang berpakaian seperti orang-orang kafir, seperti memperlihatkan aurat, dan berpakaian yang mengundang nafsu lawan jenis.

Larangan menyerupai orang kafir ini tertuang dalam hadis yang berbunyi:

“Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia bagian darinya.” (HR. Abu Dawud).

5 dari 7 halaman

Berpenampilan berlebihan

Selain berpenampilan seperti orang kafir, dilarang juga berpenampilan secara berlebihan. Allah SWT Berfirman:

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf: 31).

Dalam firman Allah SWT di atas telah jelaslah bahwa berpakaian dan makan dengan berlebihan merupakan salah satu hal-hal yang dilarang saat hari raya idul fitri. Apalagi bila menggunakan pakaian yang menyebabkan aurat terbuka atau telalu ketat, tentu saja kamu akan mendapatkan dosa. Berlebihan yang dimaksud juga adalah mengenakan pakaian yang terlampau mewah atau mengenakan perhiasan berlebihan. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:

“Jauhilah kamu semua hidup mewah dan pakaian ahli syirik.” (HR. Muslim).

6 dari 7 halaman

Makan berlebihan

Tak cuma berpakaian, saat Idul Fitri dilarang juga untuk makan berlebihan. Idul Fitri memang momen "berbuka puasa" setelah sebulan menjalankannya. Namun, ini tak menjadikan seseorang makan berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan sangat dibenci oleh Allah. Dalam kitab Adab Al-Syafi’I wa Manaqibi Imam Syafi’I berkata bahwa:

“kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”

Dari pernyataan Imam Syafi’I di atas sudah jelas bahwa makan dengan berlebihan itu tidak baik dan merupakan satu hal-hal yang dilarang saat hari raya idul fitri. Banyak sekali dampak negatif yang bisa disebabkan oleh makan berlebihan terutama saat hari raya idul fitri.

7 dari 7 halaman

Berfoya-foya

Saat lebaran, umat Islam merayakannya dengan meriah. Ada makanan, pakaian, dan dekorasi dalam perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri tidak boleh berlebihan sehingga mengarah ke foya-foya. dul Fitri sebaiknya digunakan untuk mengucap syukur atas berkah Allah bahwa masih bisa dipertemukan dengan hari suci tersebut. Allah SWT berfirman,

"Tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS Al Anam: 141).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.